analisnews.co.id – Rembang || Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang, kembali bersiap menyambut tradisi tahunan Syawalan atau yang akrab disebut Bodo Kupat yang akan diselenggarakan pada Senin, (07/04/2025). Tradisi yang bertepatan dengan libur panjang Idul Fitri ini menjadi magnet wisata tahunan yang menarik ribuan pengunjung lokal maupun dari luar daerah.
Syawalan Tasikagung tidak sekadar menjadi ajang hiburan, melainkan juga sebagai bentuk tasyakuran atas nikmat hasil laut yang melimpah. Konsep ini telah menjadi ruh dari kegiatan yang melibatkan masyarakat luas ini, sekaligus menjadi media pelestarian seni budaya dan edukasi bagi generasi muda.
Berbagai agenda menarik telah disiapkan dan akan berlangsung selama kurang lebih satu minggu penuh. Kirab Sesaji menjadi pembuka acara, diikuti Lomba Dayung, Makan Gratis Berhadiah khusus untuk warga luar Tasikagung, hingga berbagai pertunjukan seni seperti Barongan Tolak Bala, Pentas Barongan Gembong Aji dari Blora, Panjat Pinang, Ketoprak Wahyu Budoyo dari Pati, Wayang Kulit dengan dalang Ki Sigit Ariyanto, hingga panggung hiburan seperti Orkes Musik Pallapa, Dangduth Simpatik Sidoarjo, dan GG Musik.
Tak hanya hiburan, nuansa religi juga turut mewarnai acara dengan hadirnya Sholawatan bersama Habib Abdurahman Al Athos dari Solo dan tausiyah dari Ustadz Abdul Rochim. Puncaknya, akan digelar pengajian akbar bertajuk “Pengajian Tikus Pithi” oleh KH Zamrori Amin yang diprediksi akan menyedot animo besar masyarakat.
Menurut Warsito, yang akrab disapa Mas To Bendho salah satu peserta sekaligus tokoh masyarakat, persiapan khusus di lingkungan RT 01 RW 01 telah dimulai jauh hari, bahkan sebelum Ramadan.
“Persiapan sudah kami lakukan sebelum puasa, mengingat kegiatan ini melibatkan banyak elemen masyarakat dan membutuhkan koordinasi yang matang. Estimasi biaya pelaksanaan tahun ini di Rt.01 RW. 02 sekitar 25 hingga 30 juta rupiah, khusus untuk kegiatan di wilayah RT kami. Kalau Tahun lalu, total biaya seluruh rangkaian acara Syawalan bahkan mencapai sekitar 2 miliar rupiah,” ungkap Mas To Bendho saat ditemui di sela-sela persiapan acara.
Ia menambahkan bahwa dukungan warga sangat luar biasa, termasuk partisipasi para nelayan yang turut serta memeriahkan pawai ini dengan berbagai kreativitas nya. Hal ini menjadi simbol kekompakan dan rasa syukur masyarakat Tasikagung atas rejeki dari laut.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong yang kuat, masyarakat berharap acara Syawalan Tasikagung 2025 dapat berjalan lancar, meriah, dan membawa manfaat bagi semua kalangan, tanpa ada kendala berarti.(Aji)