Analisnews – Suasana haru dan penuh suka cita mewarnai ibadah minggu di Gereja Hollandische Kerk te Banda. Dalam ibadah tersebut, satu Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira diteguhkan menjadi anggota sidi baru Gereja Protestan Maluku (GPM), Minggu (13/4).
Peneguhan anggota sidi jemaat yang dipimpin oleh Pdt. Juliet Noya, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Jemaat GPM Banda Naira dengan dihadiri oleh petugas Lapas serta jemaat gereja Hollandische Kerk te Banda.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lapas Bandanaira, Nober Hasanda, mengungkapkan bahwa peneguhan sidi bagi Warga Binaan merupakan program pembinaan kepribadian sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 tentang pemasyarakatan. Dalam regulasi tersebut, Warga Binaan berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran, serta melakukan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
“Kami berharap Sidi kali ini memberikan makna tersendiri kepada Warga Binaan untuk menjadi kristiani yang baik untuk menjadi berkat bagi sesamanya,” katanya.
Menurutnya, seseorang yang sudah menjalani peneguhan sidi, maka ia sudah dianggap melaksanakan pembinaan kepribadian dirinya sediri.
“Ketika jemaat memutuskan untuk mengikuti katekisasi, ia wajib menjalankan proses pembelajaran dan sampai pada peneguhan sidi yang menjadi simbol sudah dianggap dewasa secara iman,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Juliet Noya, berpesan bahwa pengakuan dan janji iman bukan hanya sekadar untaian kata, tetapi sebuah komitmen hidup yang harus dibuktikan sepanjang waktu.
“Mengaku percaya itu mudah, seperti mengucapkan kata-kata. Tapi menepati janji dan teguh dalam iman kepada Tuhan, itulah yang sulit,” katanya.
la mengingatkan tantangan dan godaan dapat datang kapan saja, sehingga keteguhan iman, ketekunan dalam doa, pembacaan Alkitab, dan keterlibatan aktif dalam pelayanan gereja menjadi hal yang sangat penting.