Example 728x250
BeritaJabar

Gen Z Diajak Jadi Agen Perubahan: Stop Boros Pangan, Selamatkan Masa Depan!

116
×

Gen Z Diajak Jadi Agen Perubahan: Stop Boros Pangan, Selamatkan Masa Depan!

Sebarkan artikel ini

Analisnews.co.id | Gerakan mengurangi pemborosan makanan makin digaungkan Badan Pangan Nasional (NFA). Lewat Gerakan Selamatkan Pangan (GSP), NFA mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda dan mahasiswa, untuk berperan aktif mengubah perilaku konsumsi pangan agar lebih bijak dan berkelanjutan, Bandung (28/4/2025).

Dalam keterangan resminya, Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis, menegaskan bahwa perubahan perilaku ini penting untuk mengurangi Food Loss and Waste (FLW) yang masih tinggi di Indonesia. “Kampanye kreatif di media sosial bisa jadi kunci untuk menyebarkan gerakan ini lebih luas. Kami juga butuh dukungan dalam riset dan inovasi teknologi terkait penyelamatan pangan,” ujarnya.

Indonesia sendiri menargetkan pengurangan susut dan sisa pangan hingga 75% pada tahun 2045, sejalan dengan komitmen global dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12.3 dan 2, yaitu pengurangan separuh food waste di tingkat konsumen dan mendukung misi Zero Hunger.

Laporan Food Waste Index 2024 dari United Nations Environment Programme menyebutkan, sepanjang 2022, dunia membuang sekitar 1,05 miliar ton makanan. Angka ini setara dengan 132 kilogram per orang per tahun, dengan rumah tangga menyumbang hampir 60% dari jumlah tersebut.

Nita mengungkapkan bahwa dalam RPJMN 2025-2029, pengelolaan susut dan sisa pangan menjadi prioritas nasional, dengan target penyelamatan pangan sebesar 3-5% setiap tahun. “Ini bukan sekadar target angka, tapi upaya nyata memperkuat ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menambahkan, seluruh elemen masyarakat bisa ambil bagian. “Mendukung Gerakan Selamatkan Pangan artinya kita ikut menjaga sumber daya dan membangun ketahanan pangan bangsa,” ujarnya.

Semangat ini juga didukung oleh mahasiswa, seperti terlihat dalam Jabar Symposium bertema “Dari Meja Makan ke Meja Belajar” yang diadakan BEM FISIP Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung. Dalam acara tersebut, Analis Ketahanan Pangan Madya NFA, Febrina Cholida, mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan. “Mulai dari perilaku sederhana, seperti belanja dan makan secukupnya, hingga aktif dalam komunitas sosial,” jelas Febrina.

Ia juga mencontohkan inisiatif mahasiswa seperti Berbagi Bites Jogja di Yogyakarta dan komunitas Ruang Pangan di Lampung, yang lahir dari keprihatinan terhadap sampah makanan dan ketimpangan pangan.

Presiden BEM FISIP UNPAS, Dwicki Darmawan, menyatakan komitmennya mendukung gerakan ini. “Kami akan memperkuat kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan pemerintah untuk mendukung penyelamatan pangan. Hasil kajian kami nanti diharapkan bisa menjadi alternatif kebijakan ke depan,” ungkap Dwicki.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Indonesia optimistis dapat menekan angka pemborosan pangan sekaligus menyiapkan masa depan pangan yang lebih berkelanjutan. (Shanty Rd)

PERATURAN WAJIB : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, "AnalisNews Hanya Menyajikan Berita Baik Mendukung Program Pemerintah, TNI, POLRI" Dilarang Berita Kasus, semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, Dilarang melakukan pemerasan dan Dilarang berbuat kriminal sekecil apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya, Nama Jurnalis wajib tercantum dalam Box Redaksi, Tidak Sah JIKA Tidak Ada Dalam Box Redaksi, Dilarang meminta imbalan atas berita, kecuali Iklan berita Advertorial atau iklan Gambar/Banner dengan cara yang baik sesuai Prosedur