PALANGKA RAYA – Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya Polda Kalteng mengadakan Pelatihan Initial Assesment atau Penilaian Awal pada Pasien Trauma bagi tenaga perawat bertempat di Aula Gawi Hapakat Rumkit Bhayangkara setempat, Rabu (30/4/2025) pagi.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya Polda Kalteng AKBP dr. Anton Sudarto, M.A.R.S. mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si. dalam keterangannya mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pendidikan keperawatan berkelanjutan untuk menghasilkan peserta pelatihan yang lebih kompeten dalam memberikan penilaian awal terhadap pasien trauma selaras dengan perkembangan dunia keperawatan.
“Dengan terus mengasah keterampilan ini, perawat dapat meningkatkan kinerja mereka dan memberikan perawatan pasien yang lebih baik”, kata Karumkit.
Dengan materi pelatihan yang disampaikan langsung oleh Perwira Administrasi (Pamin) Urusan Pelayanan Keperawatan (Uryanwat) Rumkit Bhayangkara Polda Kalteng Ipda Datu Bernad, A.Md.Kep., Peserta akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pengkajian awal yang cepat dan tepat pada pasien trauma, termasuk mengidentifikasi kondisi pasien, mengontrol keadaan yang mengancam jiwa, dan menginisiasi penanganan awal.
Ipda Datu menjelaskan bahwa Initial Assessment adalah suatu penilian kondisi awal korban maupun pasien yang dilakukan dengan cepat dan tepat. Sehingga dengan adanya initial assessment ini penanganan korban maupun pasien bisa dilakukan secara maksial tanpa membuang-buang waktu.
“Dalam initial assesmet ada tim yang bertugas memberikan penilaian terkait kondisi korban maupun pasien. Biasanya penilaian initial assessment berdurasi kurang dari 5 menit. Initial assessment digunakan dalam penanganan gawat darurat seperti kecelakaan atau bencana alam yang melibatkan lebih dari 1 orang”, jelasnya.
Dalam penilaian initial assessment ada 8 komponen yang harus dinilai, yaitu Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure, Foley catheter, Gastric tube, Heart monitor atau lebih dikenal ABCDEFGH.
Tujuan dari penilaian ABCDEFGH adalah memberikan pengobatan yang menyelamatkan jiwa, mengelompokan tingkat keparahan pasien sehingga bisa ditangani secara efektif dan efisien, sebagai algoritma penilaian dan pengobatan, membangun kesadaran situasional yang sama dia antara semua penyedia pengobatan, mengulur waktu untuk menefakan diagnosis dan pengobatan.
“Penilaian ABCDEFGH bisa diberikan kepada semua korban maupun pasien dengan tanda dan gejala klinis yang bersifat darurat. Seperti korban kecelakaan dan keadaan kritis yang melibatkan lebih dari satu orang. Penilaian ABCDEFGH tidak disarankan untuk korban atau pasien dengan gagal jantung”, ujar Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Penanggung Jawab (PJ) Intalasi Bedah Sentral (IBS) Rumkit Bhayangkara tersebut.
Diakhir kegiatan, peserta akan dievaluasi terkait materi dan praktik yang telah diberikan melalui pengukuran aspek kognitif dan psikomotor melalui pre dan post test. (Har/sam)