Example 728x250
Babel

Celoteh seekor burung Pipit dimemomen memperingati hari kebebasan pers dunia,dari seorang kaperwil analisnews.co.id BABEL

119
×

Celoteh seekor burung Pipit dimemomen memperingati hari kebebasan pers dunia,dari seorang kaperwil analisnews.co.id BABEL

Sebarkan artikel ini

Kaperwil analisnews.co.id bangka belitung berceloteh,Ambisius adalah sifat atau perilaku yang menandai keinginan kuat untuk meraih tujuan tiada lelah untuk mencapai target yang diinginkan.

Sifat dan sikap ambisius inilah seperti tidak ada takutnya untuk menghadapi resiko yang merintanginya. Sehingga berbagai cara untuk mencapai tujuan tersebut agar dapat diraih,meski taruhan yang akan didapatkan juga sangat besar resikonya. Begitulah sifat dan sikap ambisius memiliki resiko yang besar. Apalagi ambisi itu dilakukan tanpa etika, kesadaranaran moral serta pijakan akhlak yang kuat.

Sikap dan sifat ambisius yang tidak realistis, sangat rentan mengalami kegagalan dan menimbulkan kekecewaan. Apalagi ambisiusitas itu sendiri mempunyai potensi terjadinya konflik dengan pihak lain,lantaran sikap ambisiusitas biasanya acap kali berada di luar kendali yang merugikan terhadap kesadaran diri untuk melakukan kontrol hingga kebablasan, terhadap pihak lain.Karena yang ada di dalam benak orang yang sangat ambisius itu biasanya adalah pencapaian dan kesuksesan yang harus diraih, sehingga mengabaikan tata cara dan pelaksanaannya yang beretika, moral dan akhlak yang senantiasa harus menjadi pijakan perilaku setiap individu orang.

Sebagai kaperwil analisnews bangka belitung, M.Jhon kanedy mengungkapkan ambisius seseorang itu dapat terlihat dari kecenderungannyang ingin memonopoli dialog.Karena yang ada di benaknya adalah ide dan gagasan yang dia anggap paling baik dan harus diterima oleh orang lain. Belum lagi ambisi dan hasratnya untuk tampil dengan kesan yang lebih dari peserta dialog yang lain. Karena itu seseorang yang ambisius sering sekali mengumbar masalah kelebihan dirinya yang dia pikir tidak dimiliki oleh siapapun. Padahal orang lain seperti apapun latar belakang pendidikan dan pengalaman hidupnya tetap memiliki kelebihan yang sama sekali tidak pernah sama secara individu.

Karena itu,sifat dan sikap ambisius harus mampu dikendalikan dengan cara selalu menakar diri agar tidak sampai berlebih, apalagi hendak disandingkan dengan kelemahan orang lain.Sikap dan sifat ambisius yang liar dan tidak terkendali ini,memiliki sifat dan sikap dengan perilaku tamak dan rakus alias serakah.Sehingga kecenderungan untuk mengabaikan hal dan kepentingan orang lain bisa menjadi bumerang yang menghabisi dirinya sendiri. Sebab pada umumnya bagi mereka yang tamak dan rakus ini pun selalu menginginkan lebih dari apa yang mereka miliki,tanpa pernah memiliki batas rasa yang puas.

Celakanya lagi, dari sifat dan sikap yang rakus dan tamak ini umumnya mereka mempunyai kecenderungan untuk mengabaikan etika,moral bahkan akhlak manusia yang mulia dalam upaya untuk mencapai maksud dan tujuannya guna dapat lebih menguntung dirinya sendiri, tanpa peduli dapat merugikan pihak lain.

Sifat dan sikap yang tamak dan rakus sangat potensial merusak hubungan dengan pihak lain.karena sifat dan sikap tamak dan rakus akan memupus kepercayaan dari pihak lain untuk waspada dan memasang jaring pengaman dengan cara lebih ketat serta ekstra hati-hati yang bisa berlebihan untuk menjaga diri.

Ketamakan dan kerakusan pada akhirnya meski sebelumnya dapat disembunyikan dengan rapi — akan terlihat juga oleh mereka yang telah mengalami sebagai korban, karena hak-hak mereka telah dikadalikan oleh yang bersangkutan. Maka itu, janji manis serta kesetiaan seorang kawan, acap diumbar sebelum menjadi apa-apa dalam bidang apapun. Namun setelah sukses yang bersangkutan dapat diketahui lebih persis Ikhwal sifat dan sikap perangainya yang asli.

Ketamakan dan kerakusan dapat terwujud dalam bentuk kekayaan, kekuasaan, dominasi dalam persaingan reputasi,karier atau bentuk usaha yang lain secara berlebihan untuk meraih atau upaya untuk dapat mempertahankan agar tidak berpindah tangan kepada orang lain.

Ketamakan dan kerakusan terhadap kekuasaan biasanya dilakukan secara berlebihan dengan menggunakan berbagai cara sehingga sering kali mengabaikan pada tatanan etika,moral dan akhlak mulia yang seharusnya menjadi jati diri yang berkepribadian mulia dan luhur.

Akibat dari keserakahan dan kerakusan yang berlebihan ini untuk memiliki atau menguasai sesuatu secara berlebihan, umumnya menjadi akan melampaui batas-batas terhadap ke etisan lantaran cenderung bersikap tidak adil dan mengabaikan hak serta kepentingan orang lain.

Adapun penyebab dari kerakusan dan ketamakan yang berlebihan ini biasanya karena selalu merasa tidak puas dan tidak memiliki kesadaran untuk bersyukur. Karena itu, merenung,ber introspeksi diri, berzikir memperbanyak ibadah, meningkatkan perbuatan baik untuk menolong banyak orang dalam bentuk dan cara apapun yang bisa membahagiakan orang lain,harus bisa menjadi bagian dari kebahagiaan bagi diri sendiri. Karena itu tak berlebih jika banyak orang percaya bahwa jalan spiritual menuju rasa syukur terhadap seluruh karunia Ilahi Rabbi. Sebab spiritual dapat menjadi penakar ambisi, ketamakan dan kerakusan berlebih yang bisa mengangkangi hak dan kepentingan orang lain. Analisnews.co.id

 

Penulis:M.Jhon kanedy
Editor:M.Jhon kanedy

PERATURAN WAJIB : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, "AnalisNews Hanya Menyajikan Berita Baik Mendukung Program Pemerintah, TNI, POLRI" Dilarang Berita Kasus, semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, Dilarang melakukan pemerasan dan Dilarang berbuat kriminal sekecil apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya, Nama Jurnalis wajib tercantum dalam Box Redaksi, Tidak Sah JIKA Tidak Ada Dalam Box Redaksi, Dilarang meminta imbalan atas berita, kecuali Iklan berita Advertorial atau iklan Gambar/Banner dengan cara yang baik sesuai Prosedur