JAKARTA – GANKSYNC band hadir di blantika musik Indonesia. Di tengah hiruk pikuknya musik-musik digital, band yang terdiri dari Maman Piul, Digo DZ dan Milano ini kembali mengangkat tema ballad dan kritik sosial. Hal ini sepertinya tak lepas dari background mereka yang dulu merupakan personil band pengiring Iwan Fals. Dua personil Ganksync, Maman Piul dan Digo DZ merupakan pengiring Iwan Fals diawal karirnya tahun 80-an.
“Album ‘Lancar’ Iwan Fals itu garapan kita bertiga. Kadang saya main bass juga. Tapi kalau untuk biola nya, itu saya semua yang main,” kata Maman Piul usai konser Ekslushipp Night, di Ballroom Oria Hotel Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025) malam.
Menurut Maman Piul, musik bergenre ballad meski saat ini kurang banyak dimainkan oleh Gen Z namun tetap masih ada pasarnya. “Musik itu tak akan hilang, tetap ada saja pasarnya, masih banyak yang mau mendengarkan,” ujar Maman Piul.
Diakui Maman Piul, musik Ganksync memang mirip mirip dengan musik yang dibawakan Iwan Fals.
“Karena genre kita emang sama sih. Saya juga senang juga dengan musik Ebiet G Ade. Dia musisi yang tidak pernah mau bawain lagu orang,” kata Maman Piul.
Sementara kata GANKSYNC sendiri menurut Digo memiliki filosofi. Diambil dari sebuah nama permainan orang dulu, sebuah mainan dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa dan diputar dengan menggunakan tali.
“Gangsing itu kan berputar, artinya bila putarannya berhenti, selesai. Begitu juga dengan bumi yang berputar, artinya kalo bumi berhenti berputar, selesai sudah kehidupan. Disini kita bermusik juga demikian, artinya kita ingin bermusik terus sampai mati,” kata Digo.
Filosofi itu pula yang membuat personil termuda GANKSYNC, Milano kagum pada dua orang seniornya.
“Buat saya kedua orang ini panutan. Mereka mendedikasikan hidupnya untuk musik. Saya senang sekali bisa bergabung di band ini,” kata Milano.
Milano juga mengaku banyak belajar dari dua orang seniornya itu.
“Harus semangat. Mereka berdua saja di usianya yang tidak muda lagi tetap semangat. Semangatnya seperti anak muda, masa kita yang muda tidak semangat. Ya harus semangat terus lah,” kata Milano.
Sementara produser musik GANKSYNC, Cahaya Bunga Saragih menambahkan bahwa kemunculan band berawal dari sebuah reuni sesama ex personil band Iwan Fals pada era 80 an silam. Dari situlah tercetus agar reuni jalan terus, Maman Piul dan Diga berkolaborasi dalam bermusik.
“Dan malam itu, GANKSYNC merilis lagu baru dan mencoba dengan mini konser yang digelar di ballroom Hotel Oria Jakarta,” jelas wanita yang akrab disapa Bunga itu.
“Dari acara reunilah akhirnya terbentuk GANKSYNC ini dengan diperkuat vokalis Milano. Dan malam ini sekaligus mini konser dan rilis tiga lagu baru karya GANKSYNC. Ini band baru tapo para personilnya stock lama dan kami berharap band ini bisa diterima masyarakat Indonesia,” tandas Bunga.
Dalam acara yang digelar mulai pukul 19:30 wib, mini konser Ekslushipp Night diawali dengan penampilan sederat bintang tamu salah satunya Vista Putri. Mereka menyanyikan lagu-lagu hits Iwan Fals. Acara dilanjutkan dengan potong tumpeng merilis lagu baru dan dipungkasi penampilan GANKSYNC dengan dua lagu Bento dan Bongkar.