Polres Barito Timur – Polda Kalteng, Pasca curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, beberapa hari terakhir, debit air di sejumlah desa terdampak banjir mulai menunjukkan penurunan. Hal ini terpantau dari hasil monitoring yang dilakukan pada Senin (5/5/2025).
Empat desa yang terdampak banjir yaitu Desa Tampu Langit, Kalinapu, Telang Baru, dan Jurubanu, mengalami genangan air dengan total 131 rumah warga terendam, namun tanpa menimbulkan korban jiwa maupun pengungsian.
1. Desa Tampu Langit
Sebanyak 4 rumah terdampak genangan air setinggi sekitar 1 meter dari pinggir sungai. Fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah tidak terkena dampak. Meski demikian, beberapa akses jalan warga di RT 01 dan RT 04 sempat tergenang. Kondisi saat ini mulai surut, namun potensi naiknya debit air tetap diwaspadai.
2. Desa Kalinapu
Sebanyak 18 rumah warga terdampak banjir. Jalan titian warga terendam, namun tidak terdapat korban jiwa. Debit air menunjukkan penurunan antara 60–70 cm, dan sebagian warga, terutama yang memiliki anak kecil, sudah kembali ke rumah masing-masing.
3. Desa Telang Baru
Tercatat 30 rumah terdampak banjir di RT 02, RT 03, dan RT 04, dengan titian jalan warga terendam hingga 5 cm. Meski demikian, aktivitas warga masih berlangsung normal dan tidak ada laporan penyakit menular.
4. Desa Jurubanu
Sebanyak 80 rumah warga di RT 04 terdampak banjir. Sebuah tempat ibadah turut terendam, sedangkan sekolah dan fasilitas lainnya masih aman. Air di wilayah ini juga mulai mengalami penurunan setinggi 60–70 cm.
Kapolsek Dusun Timur IPDA Sulkhan Sururi, S.E., menyampaikan bahwa kondisi secara umum telah menunjukkan tren positif dengan penurunan debit air di seluruh desa terdampak. Namun, pihak kepolisian bersama stakeholder terkait tetap melakukan monitoring ketat terhadap perkembangan cuaca dan intensitas hujan.
> “Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait, melakukan pendataan dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Meskipun debit air mulai surut, cuaca yang tidak menentu bisa menyebabkan potensi banjir kembali terjadi,” ujar Kapolsek.
Hingga saat ini, seluruh desa dalam keadaan aman dan kondusif. Warga juga mulai membersihkan rumah dan lingkungan sekitar demi mencegah penyakit yang dapat timbul akibat genangan air. Monitoring terhadap sungai Napu dan sungai Barito akan terus dilanjutkan sebagai langkah antisipatif ke depan.(Joe)