ANALISNEWS, INDRAMAYU – Mahasiswa IAI Al-Zaytun Indonesia mengambil nama Ashwamedha sebagai nama kelompok KKN di Desa Situraja Kecamatan Gantar Indramayu, yang berlangsung dari tanggal 1-31 Agustus 2024. Nama ini menggambarkan spirit para mahasiswa anggota kelompok KKN dalam menjalankan tugasnya, belajar dan mengabdi kepada masyarakat.
Kata Ashwamedha berasal dari kata Sanskerta, yaitu “ashwa” yang berarti “kuda” dan “medha” yang bermakna “pengorbanan”. Mengapa nama ini digunakan ? “Ini mengambarkan spirit kami dalam mengabdi kepada masyarakat melalui program KKN”, ujar Ulla Sabrina, koordinator program kerja KKN Desa Situraja. Nama adalah do’a dan harapan. Al-Ismu ka al-musamma (Nama itu seperti yang dikehendaki dari objek yang kita beri nama). Harapannya dengan nama ini akan menjadi do’a bagi seluruh peserta KKN memiliki spirit seperti kuda, yang tidak pernah lelah, berpacu untuk mencapai tujuan dalam berkorban untuk kepentingan masyarakat.
Walau ada ungkapan dari William Shakespeare dalam sebuah naskah drama Romeo and Juliet, yaitu What’s in a name ? atau apalah artinya sebuah nama. Ungkapan ini memberi kesan bahwa nama itu kurang penting, yang penting substansinya. Namun sebenarnya bila dibaca konteks kalimatnya bukan seperti itu. Shakespeare mengungkapkan “What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet. Apalah artinya sebuah nama. Bunga Rose sekalipun menggunakan nama lain, tetap harum baunya. Namun dalam kisah drama Romeo dan Juliet, menggambarkan bahwa nama menjadi sebuah identitas yang melekat pada nama tersebut.
Kembali kepada nama Ashwamedha, sebagai nama kelompok KKN di Desa Situraja, menurut Ulla Sabrina, memiliki filosofi tersendiri. Filosofi ini menjadi pendorong semangat bagi anggotanya. Secara umum, Ashwamedha mengandung makna tentang kekuatan, pengorbanan, dan kepemimpinan yang semuanya merupakan nilai-nilai penting dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan produktif. Dalam sejarah, Ashwamedha digunakan oleh raja-raja untuk menegaskan kedaulatan mereka yang melambangkan kepemimpinan yang kuat dan otoritas yang sah.
Filosofi Kuda, kuda adalah simbol kekuatan, kecepatan, dan keberanian. Pengorbanan kuda melambangkan keberanian seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dengan penuh kekuatan dan ketabahan. Ritual pengorbanan kuda juga mengajarkan pentingnya pengorbanan dan dedikasi dalam mencapai tujuan besar. Ini melambangkan kesiapan untuk mengorbankan sesuatu yang berharga demi kesejahteraan yang lebih besar.
Dengan demikian, tujuan dari nama Ashwamedha adalah: pertama Ashwamedha adalah simbol dari kemenangan dan pencapaian yang tinggi yang bertujuan untuk mencapai prestasi puncak dalam setiap aktivitas yang dilakukan, baik dalam bidang akademik maupun kegiatan sosial. Kedua, sebagaimana ritual Ashwamedha yang memerlukan kerja sama antara banyak pihak, yang bertujuan untuk memupuk semangat kerja sama, solidaritas, dan kepercayaan di antara anggotanya. Dan ketiga, dengan nama yang kuat seperti Ashwamedha, diharapkan kelompok ini untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam setiap tantangan yang dihadapi, mencerminkan semangat tidak pernah menyerah dan pantang mundur.
Semoga dengan semangat Ashwamedha, peserta KKN dengan segala sepak terjangnya dapat berkontribusi positif, ikut menorehkan sejarah mengkat kesejahteraan masyarakat Desa Situraja. Amin.
(Ulla Sabrina dan Ali Aminulloh)