Example 728x250
Terkini

Di Balik Euphoria Ijazah Kesetaraan: Kisah PKBM Al-Zaytun Meneguhkan Pendidikan dengan Hati Nurani

76
×

Di Balik Euphoria Ijazah Kesetaraan: Kisah PKBM Al-Zaytun Meneguhkan Pendidikan dengan Hati Nurani

Sebarkan artikel ini

Indramayu, Jawa Barat – Di tengah sorotan tajam terhadap praktik pengelolaan PKBM yang diselimuti isu data fiktif hingga jerat hukum—sebuah ironi yang menggelayuti dunia pendidikan non-formal—sebuah oase integritas bersemi di Indramayu. PKBM Al-Zaytun, dengan visi yang berakar pada nilai toleransi dan perdamaian dari lembaga induknya, Mahad Al-Zaytun, memilih jalan sunyi namun bermakna: mengedepankan pendidikan sejati di atas gemerlap angka dan ijazah semata.
Kepala Dinas Pendidikan Indramayu baru-baru ini menyerukan pentingnya integritas kepada seluruh pengelola PKBM di wilayahnya, sebuah respons terhadap realitas pahit yang mencuat, seperti kasus penyerapan anggaran negara dengan modal data WB fiktif. Namun, bagi PKBM Al-Zaytun, seruan itu bukanlah hal baru. Sejak awal, lembaga ini telah memegang teguh komitmen untuk menjadikan pendidikan sebagai pengabdian luhur.


Visi Mahad Al-Zaytun yang menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh civitas akademika dan keluarganya, bahkan mendorong wajib belajar 15 tahun, diterjemahkan oleh PKBM Al-Zaytun dalam aksi nyata. Mereka aktif “menyisir” individu dari keluarga besar civitas yang belum mencapai pendidikan minimal, serta merangkul masyarakat sekitar untuk bersama-sama menimba ilmu. Hasilnya tak main-main: lebih dari 1.500 lulusan Paket C telah lahir, hampir seratus alumni meraih gelar sarjana, dan beberapa lainnya tengah berjuang di jenjang pascasarjana. Saat ini, lebih dari 500 warga belajar dari berbagai tingkatan aktif mengikuti proses pembelajaran.
Bagaimana PKBM Al-Zaytun menjaga marwah pendidikan di tengah potensi penyimpangan? Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci. Pembelajaran dilakukan secara terstruktur, baik tatap muka bagi warga belajar sekitar kampus maupun daring dan modul bagi yang berdomisili jauh. Setiap tugas dan interaksi belajar terdokumentasi rapi dalam portofolio. Lebih dari itu, setiap sesi pembelajaran oleh tutor dilengkapi laporan detail beserta jejak digital berupa foto kegiatan. Hal serupa diterapkan dalam setiap ujian, di mana lembar jawaban, daftar hadir, berita acara, daftar nilai, hingga rekaman nilai tersimpan dalam bundel laporan yang komprehensif—sebuah bukti otentik denyut nadi pembelajaran.
Prinsip mendasar yang ditanamkan di PKBM Al-Zaytun sungguh menyentuh: belajar adalah kewajiban abadi, ijazah hanyalah konsekuensi logis dari kesungguhan menuntut ilmu. Filosofi ini sejalan dengan semangat “long life education,” belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, sejak awal, warga belajar memahami bahwa tujuan utama mereka adalah ilmu, bukan sekadar selembar kertas.
Semangat pengabdian juga membara di hati para pengurus dan tutor PKBM Al-Zaytun. Mereka hadir bukan untuk mencari keuntungan materi, melainkan untuk mewujudkan moto Al-Zaytun: “Mendidik dan membangun semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.” Inilah yang menggerakkan Hartono, S.Pd., alumni PKBM yang kini menempuh S2 di UIN Syaifudin Zuhri Purwokerto, untuk berbagi ilmu sebagai wujud syukur. Begitu pula dengan Suwandi, S.Pd., alumni PKBM Alzaytun lulusan IAI Al Zaytun dan tengah studi S2 di UIN Jakarta, yang merasakan pendidikan telah mengangkat derajat hidupnya dan kini terpanggil untuk menularkan semangat “jika kita mau, pasti bisa.”
Kisah Kasno, S.H. S.Sos., MP, ketua alumni PKBM dan tutor bidang pertanian, adalah cerminan nyata bahwa “terlambat belajar” tidak pernah ada. Ia menapaki pendidikan dari Paket A hingga meraih dua gelar sarjana dan gelar master pertanian, yang kini tengah melanjutkannpendidikan doktoral.

Pengalamannya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Tak ketinggalan, Joko, S.H., alumni IAI Al Zaytun mahasiswa prodi Hukum Pasca Sarjana UGJ, seorang pengacara alumni PKBM, membuktikan bahwa lulusan PKBM mampu bersaing dan berprestasi di dunia profesional dengan integritas tinggi.
“Menjalankan PKBM itu harus dari hati, dengan niat tulus untuk mengangkat harkat bangsa,” ujar Kepala PKBM Al-Zaytun, yang juga seorang dosen di IAI Alazis. Ia meyakini bahwa ketulusan akan menutup celah bagi manipulasi. Keberadaan PKBM memiliki peran strategis dalam meningkatkan IPM, dan PKBM Al-Zaytun berkomitmen untuk menjalankan peran tersebut dengan penuh tanggung jawab.
Dengan penuh harap, Ali Aminulloh mengajak seluruh tutor untuk senantiasa menjaga niat suci dalam menjalankan tugas mulia ini, sebuah panggilan yang selayaknya dijalankan dengan penuh suka cita. Di tengah tantangan dan sorotan, PKBM Al-Zaytun memilih untuk terus menebar benih pendidikan dengan hati nurani, menjadi lentera integritas di garda terdepan pendidikan non-formal.
(Ali Aminulloh)

PERATURAN WAJIB : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, "AnalisNews Hanya Menyajikan Berita Baik Mendukung Program Pemerintah, TNI, POLRI" Dilarang Berita Kasus, semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, Dilarang melakukan pemerasan dan Dilarang berbuat kriminal sekecil apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya, Nama Jurnalis wajib tercantum dalam Box Redaksi, Tidak Sah JIKA Tidak Ada Dalam Box Redaksi, Dilarang meminta imbalan atas berita, kecuali Iklan berita Advertorial atau iklan Gambar/Banner dengan cara yang baik sesuai Prosedur