Gorontalo, (Analisnews.co.id) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo membenarkan soal tewasnya salah seorang warga binaan Pemasyarakatan di Lapas Gorontalo YR alias Yanto, pada Ahad. (11/08/2024).
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Gorontalo, Indra Mokoagow mengungkap pada Ahad malam petugas jaga yang melakukan pemeriksaan pertama kali menemukan YR alias Yanto sudah dalam keadaan diduga tak bernyawa di dalam toilet lapas.
“Petugas kemudian langsung mengambil tindakan dan mengevakuasi korban,” kata Indra diwawancarai sejumlah pewarta, Rabu (14/8/2024).
“Setelah dievakuasi oleh Petugas, petugas telah menemukan denyut nadi YR itu tinggal setengah-setengah, jadi dalam kondisi seperti itu, kemudian korban di rujuk ke RS Aloei Saboe,”jelasnya
Namun sayang, yang bersangkutan meninggal dunia dalam perjalanan ke RS,” ucap Indra.
Kata Kalapas, diduga kuat korban mengakhiri hidupnya karena menderita penyakit TB Kelenjar yang dideritanya sejak pertama kali masuk ke Lapas Gorontalo.
“Kita memang beberapa kali melakukan perawatan intensif ke korban, bahkan korban pernah dirawat di rumah sakit dan kita lakukan pengawasan,” ucap Indra.
Lebih lanjut, Indra membantah adanya pemberitaan yang mengatakan bahwa korban YS ini mengakhiri hidupnya dengan menggunakan tali.
” Tidak benar yang bersangkutan ini menggunakan tali, Fakta yang kami temukan, dia mengakhiri hidup menggunakan sarung miliknya.
Sarungnya ini kuat dugaan sudah Dia rencanakan. Sarungnya di potong-potong dan di lilit meyerupai tali. Tali atau barang apapun yang barang-barang yang dilarang itu memang tidak diperbolehkan dalam Lapas,” ujarnya.
Indra juga menjelaskan, sebenarnya pengaawasan yang ada di Lapas itu sudah cukup baik dan sesuai dengan SOP.
Setiap pagi hingga malam itu petugas kita selalu bergantian untuk kontrol atau mengawasi setiap blok dan kamar hunian.
Bisa jadi korban sudah mempelajari pola pengawasan yang ada di Lapas, dan diduga melakukan upaya mengakhiri hidup ketika petugas belum sampai ke sel yang ditempatinya,” tandas Kalapas Indra Mokoagow.