Pandeglang, – analisnews.co.id Blud Upt Puskesmas Cigeulis terus berupaya memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakatnya, khususnya di bidang pelayanan kesehatan seperti di puskesmas, posyandu hingga Pustu (Puskesmas Pembantu).
Salah satu cara yang dilakukan yakni melalui Introduction Local Government Integrasi Layanan Primer (ILP) Blud Upt Puskesmas Kecamatan Cigeulis bersama USAID Indonesia dan Yayasan Penabulu untuk ILP, tepatnya di Desa Karangbolong Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang, Banten Selasa(20/8/24)
Hadir dalam kegiatan tetsebut, Camat & Sekmat Cigeulis, Kades & Sekdes Karang Bolong, Kapus & Bides Karang Bolong, PJ. Pustu, 86 Org Kader perwakilan Posyandu dan Tim Harsha Citra Indonesia.
H.Endang Mulyadi S.K.M Kepala Blud Upt Puskesmas Kecamatan Cigeulis mengatakan Introduction Local Government ILP ini merupakan sebuah upaya untuk menata dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan, berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat.
“Tujuan utama dari ILP ini adalah meningkatkan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer di Kecamatan Cigeulis, sekaligus sebagai wujud implementasi dan langkah strategis dalam memperkuat pelayanan kesehatan primer di wilayah kerja Puskesmas,” ungkapnya.
Salah satu contoh dari ILP ini kata H.Endang yakni, Puskesmas yang dulunya menggunakan poli sekarang berubah menjadi klaster yang dibagi dalam 5 klaster sehingga lebih tertata dan terpantau.
“Kami akan menetapkan pembagian seluruh petugas Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan menetapkan struktur organisasi, seperti Klaster 1 adalah manajemen, klaster 2 Ibu dan Anak, Klaster 3 Usia Dewasa dan lansia, Klaster 4 Penanggulangan
Penyakit Menular dan klaster 5 Lintas Klaster. Nah ini natinya akan termonitor dengan baik dan kelihatan sehingga lebih mudah jika dilakukan pelayanan,” sebutnya.
Tak hanya Puskesmas, ILP ini juga berlaku pada Posyandu dan Pustu yang nantinya akan melayani seluruh siklus kehidupan mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia sehingga masyarakat akan mendapatkan paket pelayanan secara komprehensif sesuai siklus hidup tersebut.
” Konsep integrasi kesehatan primer ini adalah transformasi, dimana tidak ada lagi berbasis pada program atau penyakit, namun ada perubahan paradigma dalam pelayanan di Puskesmas yaitu dengan pendekatan pelayanan siklus hidup yang diintervensi melalui klaster sehingga pelayanan di Puskesmas akan lebih terintegrasi dan komprehensif,” jelasnya.
(Ed/YEN)