Kayuagung, isu tentang pemekaran Pantai Timur selalu menjadi komoditi kampanye pada PILKADA Kabupaten OKI. Karena isu ini sangat sensitif dan populis, terutama untuk meraih simpati dan suara masyarakat Pantai Timur yang jumlahnya hampir 30 persen dari jumlah Pemilih Tetap di Kabupaten OKI.
Namun Partai Gelora OKI yakin bahwa pasangan JADI adalah sosok yang tepat untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Hal ini bukanlah isapan jempol, karena dengan naiknya Abdi Yanto sebagai pejabat eksekutif di Kabupaten OKI, serta dengan kapasitas dan kematangan sosok Abdi Yanto sebagai tokoh yang mewakili masyarakat Pantai Timur. Syamsu Riadi yakin Abdi Yanto mampu “meng-orkestrasi” terwujudnya kabupaten baru tersebut dalam lima tahun ke depan.
Partai Gelora juga sangat mendukung pemecahan kabupaten ini, dikarenakan akan terjadi akselerasi dalam pembangunan, baik Kabupaten OKI maupun Kaupaten baru nantinya. Karena semakin kecil wilayah yang di nahkodai oleh seorang Bupati, semakin ‘eksposisif’ perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan di wilayah tersebut.
Seperti diketahui Kabupaten OKI memiliki luas wilayah sebesar sebesar 17.071,33 km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 772. 742 jiwa. Maka dengan melihat data tersebut persebaran penduduk di kabupaten OKI berjumlah 45 orang setiap 1 km2. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa potensi luas geografis Kabupaten ini masih sangat besar. Karena itu pemekaran Kabupaten baru adalah keniscayaan agar potensi lahan yang besar ini dapat di Kelola secara maksimal.
Syamsu Riadi juga mengatakan, bahwa PILKADA OKI tahun 2024, adalah momentum bagi warga Pantai Timur untuk menentukan arah nasibnya. Oleh karena itu, memilih pasangan JADI adalah suatu keniscayaan agar persebaran pembangunan dan distribusi kesejahteraan terwujud lebih merata.
Bahkan Partai Gelora mendorong agar Kabupaten OKI bisa di mekarkan menjadi menjadi 3 Kabupaten. Dengan pecahnya Kabupaten OKI menjadi 3. Syamsu Riadi berkeyakinan, Kota Kayuagung akan semakin cepat bertransformasi menjadi Kota penyangga Palembang, sebagai pusat kebudayaan, kuliner dan sumber lumbung pangan di Sumatera Selatan.