Anslisnews.co.id
Semsrang Pemerintah Kota Semarang dengan bangga mengumumkan rencana pembangunan tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri pada tahun 2025 sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya tampung dan kualitas pendidikan di kota ini.
Wali Kota Semarang, Ibu Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan bahwa tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED) akan selesai pada tahun 2024, sehingga proses lelang bisa dilakukan pada akhir tahun tersebut. “Tahun 2025 saya minta dikejar dibangun 3 SMP karena pembangunan perlu tahapan. Tahun ini penyusunan DED sehingga 2024 akhir harapannya bisa lelang dini,” ujar Ita , sapaan akrab Wali Kota Semarang, saat acara peluncuran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di Aula SMPN 5 Semarang, Kamis 6 juni 2024 yang lalu.
Penambahan tiga SMP Negeri ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan daya tampung yang tidak berubah pada PPDB 2024. Dengan adanya sekolah baru, akan ada tambahan kapasitas untuk menampung lebih banyak siswa. Setiap sekolah akan dibangun dengan enam kelas, yang diharapkan dapat menampung sekitar 192 siswa per sekolah. “Kalau daya tampungnya 1 SMP 192 siswa dikalikan 3 sekolah maka bisa menampung 576 siswa lagi untuk satu jenjang,” jelas Ita.
Mba Ita juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025 akan dilakukan penyusunan DED untuk kebutuhan SMP di wilayah lainnya, sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk meningkatkan akses pendidikan di seluruh kota Semarang.
Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga menerima surat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) di atas lahan milik Pemkot Semarang. “Karena Provinsi tidak punya banyak lahan di daerah, jadi nanti kami siapkan lahan dan Pemprov yang akan menyiapkan anggaran untuk pembangunannya,” ungkap Mba Ita.
Untuk PPDB 2024, Mba Ita meminta orang tua murid untuk tidak khawatir jika anak-anak mereka tidak diterima di SMP Negeri. Pemkot Semarang telah menyiapkan sekolah swasta gratis bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri. “Saya sampaikan kepada orang tua jangan berkecil hati kalau putra putrinya tidak bisa diterima di SMP negeri karena SMP swasta juga banyak yang sudah di support dana BOS,” katanya.
Pemkot Semarang juga mengimplementasikan program Gerbang Harapan, yang merupakan program orang tua asuh yang dapat membiayai pendidikan anak-anak kurang mampu di Kota Semarang. “Jadi jika ada siswa siswi tidak mampu bisa melalui gerbang harapan atau bisa lewat beasiswa di Disdik jadi banyak cara agar anak bisa sekolah. Yang penting anak-anak ini sekolah,” tambah Ita. Program ini tidak hanya berlaku untuk sekolah negeri tetapi juga untuk sekolah swasta, membantu dalam pembelian seragam, peralatan sekolah, hingga uang saku.
Pemkot Semarang terus berkomitmen untuk memastikan semua anak di kota ini mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas, dengan berbagai program dan inisiatif yang mendukung pendidikan inklusif dan berkesinambungan.