BANDUNG,Analisnews.co.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat bergerak sigap menangani dampak gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut pada Rabu (18/09/2024).
BPBD Jabar segera mengirimkan tim ke lokasi terdampak setelah menerima laporan gempa, dengan membawa perlengkapan penanganan bencana seperti chainsaw, lampu portabel, genset, dan rotary saw. Bantuan logistik berupa tenda pengungsi, sembako, air minum, serta makanan juga didistribusikan ke berbagai wilayah terdampak.
Gempa berkekuatan magnitudo 5.0 ini mengguncang beberapa daerah, termasuk Kecamatan Pasirwangi dan Tarogong Kaler di Kabupaten Garut, serta Kecamatan Kertasari di Kabupaten Bandung. BPBD Jabar kini terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Imbauan Kewaspadaan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada mengingat gempa susulan dengan magnitudo kecil masih kerap terjadi. “Masyarakat diminta untuk tidak termakan isu-isu yang belum diverifikasi dan hanya memperbarui informasi dari sumber resmi,” ujar Abdul Muhari dalam siaran pers.
Korban dan Kerusakan
Di Kabupaten Bandung, gempa menyebabkan 23 orang mengalami luka berat dan 58 lainnya luka ringan, sementara di Kabupaten Garut 1 orang terluka. Korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat.
Data BNPB per Rabu (18/9) pukul 15.20 WIB melaporkan 491 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Bandung dan 209 KK di Kabupaten Garut terdampak gempa. Sekitar 450 warga mengungsi, terkonsentrasi di Kantor Camat Kertasari.
Selain kerusakan rumah, sejumlah bangunan fasilitas umum juga terdampak, termasuk 5 fasilitas kesehatan, 9 sekolah, 2 gedung pemerintah, 18 fasilitas umum, dan 27 tempat ibadah di Kabupaten Bandung. Di Kabupaten Garut, 209 rumah, 7 sarana pendidikan, dan 5 tempat ibadah dilaporkan rusak.
BPBD setempat masih terus memperbarui data kerusakan bangunan. BNPB juga terus berkoordinasi dengan BPBD untuk mempercepat penanganan darurat di lapangan. (AGS)