Home / TERKINI / Cimahi Jadi Contoh Global, Delegasi Pakistan Pelajari Program Sanimas Berbasis Masyarakat

Cimahi Jadi Contoh Global, Delegasi Pakistan Pelajari Program Sanimas Berbasis Masyarakat

Cimahi, Rabu (9/7/2025)
Delegasi dari negara Pakistan telah mengunjungi Kota Cimahi dengan tujuan untuk meninjau langsung praktik terbaik (best practice) dalam program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Delegasi Pakistan dipimpin oleh Khalid Mehmood Shaikh, selaku Chief Executive Officer SPHF, didampingi oleh pejabat dari Kementerian PUPR, Astriana Harjanti, ST., M.M., M.Sc, selaku Kasubdit Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Dit. SSPIP K Ditjen Cipta Karya, serta pejabat dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat, Friska Nur Afianti, ST., M.Eng, Penata Kelola Penyehatan Lingkungan Ahli Muda, dan perwakilan dari DPKP Kota Cimahi, yaitu Nining Widiyati, ST., M.Sc, Jafung Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Muda.

Kunjungan dilakukan ke Sanimas RW 01 Kelurahan Cibereum dan Sanimas RW 26 Kelurahan Melong, sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan SPHF WASH Initiative di Pakistan.

Fokus utama kunjungan Delegasi Pakistan adalah mempelajari bagaimana model pemberdayaan masyarakat di Indonesia mampu memastikan keberlanjutan dan efektivitas pengelolaan sanitasi berbasis komunitas. Kedua lokasi tersebut dinilai unggul dalam aspek teknologi tepat guna, kelembagaan lokal yang kuat, partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan pemerintah daerah, terutama dalam pembiayaan operasional dan pemeliharaan sarana.

Sistem pemantauan berkelanjutan yang diterapkan juga menjadi poin penting yang diapresiasi, karena menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan jangka panjang program.

Saat dikonfirmasi dalam bahasa Inggris mengenai sanitasi di Kota Cimahi, Khalid Mehmood menyatakan:
“Sanitation in Cimahi city is very good, clean and neatly arranged. This will be an example in our country.”
(“Sanitasi di Kota Cimahi sangat bagus, bersih, dan tertata rapi. Ini akan jadi percontohan di negara kami” –Red)

Delegasi Pakistan menyampaikan kekaguman mereka terhadap keberhasilan Indonesia, khususnya dalam implementasi program Sanimas. Salah satu hal yang paling menarik perhatian adalah penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan botol bekas sebagai media filtrasi biologis dalam pengolahan air limbah.

Selain itu, desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ringkas, sederhana, dan mudah dioperasikan oleh masyarakat menjadi daya tarik tersendiri. Delegasi mencatat keberhasilan ini tidak lepas dari tingginya partisipasi warga, baik dalam pembangunan maupun pemeliharaan. Masyarakat bahkan mampu melakukan perawatan mandiri dan bersedia membayar iuran bulanan demi keberlanjutan operasional IPAL.

Pengalaman ini akan menjadi referensi penting bagi pengembangan program WASH (Water, Sanitation and Hygiene) di Pakistan, dengan harapan pendekatan berbasis komunitas bisa direplikasi di negara mereka.

Pihak DPKP Kota Cimahi, melalui Nining Widiyati, menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan ini.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi kami menerima kunjungan delegasi dari Pakistan yang datang untuk melihat langsung keberhasilan program Sanimas di wilayah kami,” terang Nining.

Ia juga menegaskan bahwa kunjungan ini membuktikan bahwa pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga memiliki nilai strategis di tingkat global.

“Kami bangga masyarakat kami mampu menunjukkan praktik baik dalam partisipasi, pemeliharaan, dan keberlanjutan infrastruktur sanitasi. Kami juga berharap kunjungan ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas dalam upaya meningkatkan akses sanitasi layak yang ramah lingkungan dan berbasis komunitas,” pungkasnya.

Dini K.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *