Lebak —analisnews.co.idAlun-alun Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Lebak-Banten.hari ini menjadi saksi sejarah bangkitnya kembali semangat persatuan tanah jawara. Ribuan warga dari enam desa di wilayah Sekemantren Cisimeut tumpah ruah menghadiri Deklarasi Akbar Paguyuban Cisimeut Bersatu, sebuah momentum penyatuan kembali yang menggugah rasa kebersamaan lintas kampung dan lintas generasi.minggu(13/07/2025)
Sejak pagi buta, iring-iringan kendaraan roda dua dan empat memadati jalanan menuju pusat acara. Warga berdatangan dari enam desa utama: Cisimeut, Cisimeut Raya, Sangkanwangi, Margawangi, Nayagati, dan Bojong Menteng, ditambah dengan kehadiran warga dari desa penyangga, Kanekes. Mereka membawa panji-panji kebanggaan, mengenakan busana adat, dan mengusung semangat silaturahmi serta gotong royong yang selama ini dirindukan.
Deklarasi ini bukan sekadar seremoni simbolik. Ini adalah suara nurani rakyat yang ingin keluar dari keterpecahan akibat politik dan perbedaan pilihan. Ini adalah panggilan jiwa untuk kembali ke akar: satu darah, satu sejarah, satu Sekemantren Cisimeut.
Acara dibuka dengan doa lintas iman sebagai wujud penghormatan terhadap keberagaman. Selanjutnya, pembacaan ikrar Paguyuban Cisimeut Bersatu dipimpin langsung oleh Ketua Umum Agus Bastian, yang dalam pidatonya menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur peninggalan leluhur. Ia secara khusus menyinggung keteladanan almarhum Bapak Jaro Karis, tokoh karismatik yang semasa hidupnya dikenal sebagai pemersatu enam desa lewat kepemimpinan yang adil, arif, dan tanpa pamrih.
“Semangat beliau adalah semangat kita hari ini. Kita berdiri di atas tanah yang sama, kita berasal dari akar yang sama. Jangan biarkan politik memecah belah apa yang dulu disatukan dengan air mata dan perjuangan,” tegas Agus dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan gemuruh.
Deklarasi ini juga diisi dengan berbagai penampilan seni tradisional, parade budaya dari masing-masing desa, serta penandatanganan naskah deklarasi oleh para tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh adat.
Dengan teriakan takbir, yel-yel kebersamaan, dan semangat juang yang membuncah, acara ini menandai babak baru bagi Sekemantren Cisimeut. Bahwa di tengah zaman yang makin pragmatis, persatuan masih menjadi kekuatan utama masyarakat. Dan hari ini, dari tanah jawara, suara itu menggema kembali: Cisimeut Bersatu, Tanah Jawara Bangkit!
(Apiyudin)