ACEH BARAT : Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 19 titik wilayah sebagai langkah konkret dalam mengendalikan lonjakan harga beras. Kegiatan ini menggandeng Perum Bulog Sub Divisi Regional Meulaboh sebagai penyedia Beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Aceh Barat, Kamarlisnur, menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM merupakan bentuk intervensi pemerintah terhadap kenaikan harga beras sebesar 14,5 persen. “Setiap titik kami salurkan 3 ton beras kemasan 5 kg, atau sebanyak 600 sak, dengan total distribusi mencapai 57 ton beras,” terang Kamarlis.
Harga beras SPHP dalam kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp12.400/kg, lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) beras medium senilai Rp13.100/kg. Dinas Pangan bertindak sebagai pemantau harga untuk memastikan keadilan distribusi, meski tidak memiliki alokasi anggaran khusus untuk subsidi atau operasional kegiatan GPM.
Di tingkat nasional, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya penyaluran beras SPHP dilakukan secara hati-hati dan tepat sasaran agar berdampak langsung bagi masyarakat yang membutuhkan. “SPHP adalah benteng dari praktik curang. Pelaksanaannya harus berintegritas dan diawasi ketat. Jika ada pihak yang menyalahgunakan, akan kami tindak tegas,” tegas Mentan.
Program SPHP tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga bagian dari strategi menjaga stabilitas harga dan perlindungan konsumen. Pemerintah pusat dan daerah diminta memastikan transparansi distribusi serta pengawasan ketat demi mencegah penyaluran yang tidak tepat sasaran.
Sementara itu, Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan produksi beras melalui pompanisasi, bantuan benih tahan kekeringan, dan percepatan tanam. Diproyeksikan produksi nasional periode Januari–Agustus 2025 mencapai 24,97 juta ton, naik 14,09 persen dari tahun sebelumnya.
“Dengan produksi aman, fokus kita kini pada distribusi dan tata niaga. SPHP dan bantuan sosial adalah dua sisi mata uang: satu menjaga akses masyarakat miskin, satu lagi menstabilkan pasar,” tutup Mentan Amran.(W001.01.002).