Gubernur Bali Wayan Koster Sebut Bung Karno Milik Bangsa Indonesia Perkuat Falsafah Pancasila
Analisnews.co.id-DENPASAR | Kegiatan Bulan Bung Karno Vll tahun 2025 Provinsi Bali ditutup di Gedung Citta Kelangen Lantai lll Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, Minggu, 29 Juni 2025.
Serangkaian pelaksanaan kegiatan Bulan Bung Karno berlangsung sangat meriah selama 26 hari, yang dimulai dari tanggal 3 Juni 2025 hingga 29 Juni 2025.
Disebutkan, Bulan Bung Karno merupakan bagian dari kegiatan yang terus dilestarikan membangun jatidiri bangsa, lantaran masifnya inflitrasi budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui media sosial maupun lewat wisatawan asing.
Memaknai Bulan Bung Karno telah konsisten dilaksanakan mulai tahun 2019 semenjak terbitnya Pergub Bali Nomor 19 tahun 2019 tentang penyelenggaraan Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.
Terlebih lagi, sosok Bung Karno merupakan tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 sebagai salah satu simbol kemerdekaan Indonesia.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melaksanakan kegiatan Bulan Bung Karno, dalam rangka melestarikan serta mengimplementasikan nilai-nilai luhur falsafah Pancasila dan figur Pahlawan, sekaligus tokoh Bung Karno.
Dalam sambutannya,
Gubernur Bali I Wayan Koster menyebutkan Bung Karno mengajarkan pengetahuan dan pendidikan bagi generasi penerus bangsa tentang Idiologi dan ajaran kebangsaan.
“Hal itu seperti prinsip Trisakti Bung Karno, berdaulat secara politik, berkepribadian secara kebudayaan dan ekonomi. Ketiga nya merupakan prinsip dasar bangsa Indonesia,” terangnya.
Pasalnya, Bung Karno merupakan sosok yang tidak tergantikan milik bangsa Indonesia berkat ajaran kebangsaan.
Tak hanya itu, Bung Karno juga pemimpin pergerakan yang sabar, tangguh melawan penjajah, yang mampu menyatukan pemimpin pergerakan Nusantara, sehingga Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat, sejak 17 Agustus 1945.
Soal PHK yang menyatakan Bali mulai sepi, yang membuat perusahaan melakukan PHK ditanggapi Gubernur Koster, bahwa data yang masuk saat ini, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali dari Desember 2024 berjumlah 6,4 juta dan wisatawan domestik 9,5 juta.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 5,48 persen, dengan tingkat pengangguran 1,79 persen dan tingkat kemiskinan 3,8 persen.
Tercatat, pada tahun 2025, wisatawan yang masuk ke Bali naik 10 persen rata-rata perhari, sedangkan domestik turun sedikit diawal mei.
“Bulan Juni mulai musim liburan, wisatawan domestik naik pesat, bahkan tiket pesawat susah didapat,” paparnya.
Patut diketahui, bahwa hotel kembali penuh, dengan rincian Demeru 96 persen, Nusa Dua diatas 90 persen, Kuta 80 persen, lalu Buleleng mencapai 70 persen, sehingga tidak ada efek PHK. “PHK itu ada, tetapi tidak berkaitan dengan pariwisata,” kata Gubernur Koster.
Bahkan, Gubernur Koster mengultimatum pemilik villa pribadi maupun rumah milik pribadi disewakan oleh teman senegaranya, seperti wisatawan dari Rusia, Ukraina maupun negara lainnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut merugikan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) akibat wisatawan nakal, seperti naik sepeda motor tidak pake helm, nabrak lalu lintas hingga melawan polisi.
Untuk itu, WNA nakal harus ditertibkan, yang saling berkordinasi dengan Kapolda maupun Imigrasi. Jika terbukti melanggar, maka dipidanakan atau deportasi.
Turut hadir, Dewan Pimpinan Wilayah Forum Bela Negara (DPW FBN) Provinsi Bali, pada penutupan Bulan Bung Karno Vll tahun 2025 di Bali.
Dalam pemaparannya, Ketua DPW FBN RI Bali, Ida Bagus Putu Parta, S.E.,S.H., yang juga selaku Narasumber menyatakan Forum Bela Negara (FBN) merupakan salah satu bagian organisasi dibawah Kementarian Pertahanan RI.
Menurutnya, Forum Bela Negara (FBN) itu merupakan bentuk dan perilaku, baik yang sifatnya pribadi maupun kolektif didasari jiwa tulus dan iklas menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, demi tetap tegaknya kedaulatan NKRI.
“Pada penutupan Bulan Bung Karno, kami sebagai perwakilan FBN RI Bali turut hadir, dengan memaknai atau memperkuat nilai-nilai falsafah Pancasila. Dalam hal ini, lahirnya Pancasila sebagai lahir Bung Karno,” terangnya.
Dalam hal ini, generasi penerus bangsa membangun integritas kebangsaan sebagai wujud jiwa bela negara, yang mengambil tema “Memperkuat Nilai-Nilai Semangat Roh Perjuangan”.
“Perjuangan tersebut dijiwai oleh nilai-nilai bangsa Indonesia yang merupakan saripati dari bangsa yang merdeka dan berdaulat,” pungkasnya. (ranu).
Gubernur Bali, Wayan Koster, Ajaran Kebangsaan, Penutupan, Bulan Bung Karno VII, Nilai Luhur, Pancasila