Example 728x250
NasionalBali

Drs.I Wayan Sudiara Dalam Pentas Calon Arang Terbanyak Mendapatkan Piagam Rekor Muri

188
×

Drs.I Wayan Sudiara Dalam Pentas Calon Arang Terbanyak Mendapatkan Piagam Rekor Muri

Sebarkan artikel ini
IMG 20221030 WA0313
  • IMG-20221030-WA0315
  • IMG-20221030-WA0312
  • IMG-20221030-WA0314

Drs.I Wayan Sudiara Dalam Pentas Calon Arang Terbanyak Mendapatkan Piagam Rekor Muri

ANALISNEWS. CO. id . Bali 30 Oktober 2022

 

Tabanan , – Bertempat di Gedung Maria Kab.Tabanan telah digelar seni pertunjukkan Calon Arang serta digelarnya berbagai acara baik Seni , Budaya ,Tradisi dan didukung UMKM yang bertujuan bangkit dan menggeliatnya kembali sektor pariwisata,Minggu 30/30/22

IMG 20221030 WA0314

Bertajuk dengan hari Sumpah Pemuda ke 94 kita rangkul semua komponen masyarakat untuk memperdayakan potensi dan SDM para Generasi Muda ,sekaligus membangkitkan kembali talenta para generasi muda baik di bidang Seni,Budaya dan Tradisi sebagai Hasanah Budaya Bangsa .

Termasuk digelarnya  cerita Calon Arang menurut Pendamping Rekor MURI Drs.l.Wayan Sudiara sekaligus Mantan DPRD Bali  menjelaskan ,bahwa khususnya Bali  yang kental adat budaya dan tradisi .

IMG 20221030 WA0312

” Seperti  tari kecak yang begitu spektakuler dan sudah mendunia pada satu hari lagi yang tak kalah spektakuler di Pulau Bali” Jelasnya

Menurut Drs .l.Wayan Sudiara Mantan DPRD Bali periode 2014- 2019 , Seni pertunjukan seni Calon Arang yang di perkirakan muncul tahun 1825 atau pada zaman Kerajaan Klungkung. Seni calon berlatar era Prabu Airlangga ( 1009-1024  ) dari Kerjaan Kahuripan Jawa Timur.

Lanjut Drs. I Wayan Sudiara Pendamping Rekor MURI sekaligus Mantan Anggota DPRD Propinsi Bali yang menerima penganugerahan  penghargaan Rekor MURI  Indonesia Perguruan Seruling Dewata dan Pasraman Mandala Suci(Calon Arang), pentas Cerita Calon Arang ini melibatkan 108 peserta ( watangan  ).

IMG 20221030 WA0315

” 2 penghargaan MURI yaitu Seni Pencak Silat tertua SERULING DEWATA sabet 1 penghargaan MURI , dan Calon Arang 1 Penghargaan MURI” Tutupnya .

( Ranu Sugito )