Example 728x250
Jakarta

Warga Depok dan Ormas KKPMP Geruduk Kantor Gubernur Jawa Barat

1130
×

Warga Depok dan Ormas KKPMP Geruduk Kantor Gubernur Jawa Barat

Sebarkan artikel ini
IMG 20221128 WA0113 1

AnalisNews, Jawa Barat – Sejumlah warga Depok bersama Ormas Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Sate Pemprov Jabar, Bandung, Senin (28/11/2022). Mereka menuntut agar warga yang terusir pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) segera mendapat uang kompensasi atau kerohiman.

IMG 20221129 WA0077

Ketika dijumpai awak media Lukman Bawazier selaku kepala kordinasi aksi dan juga menjabat sebagai Kepala Divisi Humas KKPMP MABES Aksi ini menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang amat dalam atas musibah gempa yang terjadi di cianjur.

“kami disini sengaja tidak menggunakan pengeras suara tanda bahwa jawa barat saat ini sedang berduka, paling tidak kami menyampaikan duka dengan hati nurani yang amat dalam,” ujar lukman

Lanjut lukman kami disini membela warga Depok yang saat ini belum mendapatkan kompensasi atau uang kerahiman atas penggusuran, yang membuat kecewa warga Depok.

Ia juga menuturkan kami menuntut keadilan Sebagai bentuk kemanusiaan oleh gubernur jawa barat,

“apabila gubernur jawa barat menanggapi, maka rasa cinta warga Depok tidak akan menurun sedikitpun.” pungkas lukman dengan lantang.

IMG 20221129 WA0080

 

Hal senada diucapkan Irwan Selaku ketua LPKMP dan juga Advokat Peradmi Kami bangga adanya sarana pendidikan, namun kami kecewa adanya praktik penindasan rakyat yang mengatasnamakan kepentingan strategis pemerintah.

“kami meminta agar Gubernur Jabar Ridwan Kamil segera menerbitkan kebijkan terkait pembayaran atau kompensasi atau kerohiman terhadap warga yang terdampak yang belum menerima pembayaran tersebut,” tutur irwan

Sementara dalam aksi demo itu, mereka juga membacakan surat terbuka untuk Gubernur Jabar yakni belum menerima kompensasi, warga terpaksa dan dipaksa harus meninggalkan tempat mereka meski telah 35 tahun dihuni hingga menyebabkan hidup tidak menentu dan menderita karena harus mengontrak rumah atau menumpang ditempat saudara.

“Harmonisasi silaturami juga sudah tidak dirasakan karena sudah terpencar, hasil pertanian bercocok tanam tidak lagi dinikmati hasilnya dan banyak warga yang mengalami trauma kejiwaan jika mengenang masa-masa perjuangan saat kami melawan demi bertaham hidup,” ungkap Irwan.

Seperti diketahui, Kampus UIII dibangun di atas lahan seluas 142,5 hektar. Dimana 30 persen lahan akan diisi bangunan dan 70 persen lainnya adalah lahan hijau untuk perlindungan flora dan fauna ramah lingkungan, sehingga akan menjadi tempat rekreasi bagi warga kampus dan warga sekitarnya.

Pembangunan Kampus UIII sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia. Komitmen ini diperkuat ini dengan status PTNBH yang akan langsung disematkan pada UIII. Selain itu, proyek kampus ini menjadi satu-satunya pembangunan kampus yang masuk dalam program Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang pendidikan.