BURANGA, AnalisNews.co.id – Atlet dayung nasional asal Buton Utara, Dayumin menyoroti kelakuan pengurus dayung di Butur yang diduga tidak memperhatikan para atlet selama persiapan menjelang Porprov Sultra 2022.
Dayumin mengungkapkan, para atlet dayung yang akan berlomba di Porprov Sultra selama latihan mereka makan di rumah masing-masing.
“Tadi saya dengar kabar dari atlit Dayung Buton Utara kalau mereka latihan makan dirumah sendiri selama persiapan Porprov di Buton dan apa yang menjadi haknya belum di bayarkan yaitu honornya mereka,” tulis Dayumin di akun Facebooknya, Dayumin Day, Selasa (29/11/2022).
Atlet dayung nasional itu, lantas mempertahankan kinerja para pengurus dayung Butur. Menurut dia, seharusnya para atlet yang akan berlomba membawa nama daerah harus betul-betul diperhatikan.
“Sedih sekali saya dengar, jadi selama ini pengurus yang di Buton Utara bikin apa sajaš¤ Tenaga orang kalian pake hanya untuk kepentingan kalian baru apa yang jadi haknya tidak korang kasi,” ujarnya.
Dayumin mempertanyakan, anggaran cabang olahraga dayung Buton Utara di kemanakan? Sehingga atlet dayung tidak diperhatikan. Padahal mereka berlomba demi mengangkat nama daerah, yaitu Buton Utara.
Lebih lanjut, Dayumin mengaku, mengetahui ada oknum-oknum yang memanfaatkan para atlet untuk mengambil keuntungan, mulai dari seragam sampai pada peralatan atlet.
“Anggaran korang kemanakan sampe TC mereka harus beli sendiri. Kalo mau ambil untung silahkan tapi korang kasi dulu apa yang jadi haknya itu atlit. Miris sekali saya dengar!! Mereka pikir saya tidak tau mungkin bagaimana kelakuannya itu yang suka ambil untung dari atlitš¤ Mulai dari pakaian tanding, Training sampe peralatan yang mereka manipulasiš¤, “tutupnya.
Sekertaris pengurus cabang olahraga Dayung Butur, Jumsir lambau saat dikonfirmasi awak media melalui telfon selulernya mengatakan, apa yang ditulis dayumin di beranda Facebooknya itu betul terjadi Butur.
“Tapi yang terjadi selama ini dalam proses persiapan Porprov ini, Seperti yang diungkapkan Dayumin itu betul adanya, ” singkatnya.
Kata Jumsir, kejadian seperti ini, harus menjadi perhatian pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara agar kedepannya tidak terjadi lagi. Hak-hak atlet dari retrumen hingga menjalani pelatihan harus diberikan.
“Memang ini harus menjadi perhatian Pemda sebenarnya, bagaimana untuk kedepan ini untuk tidak terjadi lagi seperti ini? Khususnya terkait dengan hak-hak atlet, agar pada saat mau direkrutmen sampai pada pelatihan, ya hak – hak mereka itu jangan ada yang tertunda, seperti honor, honor pelatih dan atlet, “tuturnya.
Hingga berita ini diterbitkan kami belum bisa menghubungi kepala dinas pemuda dan olahraga kabupaten Buton Utara untuk dimintai tanggapannya.
