Example 728x250
Jateng

Menuju Predikat Pemalang Bebas Frambusia, Puskesmas Kebondalem Menjadi Percontohan

227
×

Menuju Predikat Pemalang Bebas Frambusia, Puskesmas Kebondalem Menjadi Percontohan

Sebarkan artikel ini
IMG 20230920 134350 2 scaled

Pemalang, analisnews.co.id – Puskesmas Kebondalem mewakili 25 Puskesmas di Kabupaten Pemalang menjadi percontohan penilaian eradikasi frambusia. Penilaian ini dilakukan tim penilai Dinas Kesehatan Provinsi guna melengkapi proses untuk predikat Pemalang Menuju Kabupaten Bebas Frambusia.

Dalam proses penilaiannya dilakukan tanya jawab mengenai pengetahuan masyarakat tentang penyakit frambusia, penanganan, pencegahan, kondisi kebersihan lingkungan, hingga air minum bersih, serta apakah pihak puskesmas sudah melakukan sosialisasi di wilayah kerjanya.

Kepala Puskesmas Kebondalem dr. Noor Faizah Maenofie mengatakan, bahwa sebelumnya telah melakukan sosialisasi frambusia mulai dari sekolahan hingga tingkat desa bahkan rutan dan pertemuan dengan berbagai lintas sektoral. Dalam pertemuan itu, pihaknya menekankan jika ada luka seperti koreng untuk memastikan frambusia atau bukan.

1695266737568

“Kalau frambusia itu rasanya tidak sakit tapi kalau koreng lain itu rasanya sakit. Frambusia juga mengundang lalat untuk datang tapi kalau yang lain tidak seperti itu,” ungkap Noor Faizah Maenofie atau yang akrab disapa Nofi saat nerima Tim Penilai Eradikasi Frambusia Jawa Tengah, Rabu (20/9/2023) di Puskesmas Kebondalem.

Menurut Nofi, penyakit Frambusia didominasi lebih ke anak usia 0 hingga 15 tahun. Oleh sebab itu, dirinya berpesan untuk menjalankan kegiatan Peningkatan Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun.

“Efeknya (frambusia) bisa memberikan kecacatan, misalnya hidung bisa pesek banget terus jari ada luka-luka sehingga anaknya yang harusnya bisa sekolah terus malu dan tidak bisa bersekolah. Kemudian kalau di usia kerja mau mencari lapangan pekerjaan juga pasti sulit karena akan bersaing dengan orang – orang yang lebih sehat,” kata Kepala Puskesmas Kebondalem.

1695266775784

Di lokasi sama, Kepala Dinas Kabupaten Pemalang dr. Yulies Nuraya melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Aris Gunarta, S.K.M., M.Kes., mengatakan bahwa  kegiatan kunjungan Tim Penilai Eradikasi Frambusia ke Puskesmas Kebondalem adalah merupakan rangkaian yang telah dilaksanakan sebelumnya di Pendopo Bupati Pemalang.

“Hari ini kroscek data manakala dimungkinkan barangkali masih ada ditemukan kasus-kasus frambusia,” ucap Aris.

Pihaknya menyebutkan, sejak 3 tahun terakhir di wilayah Kabupaten Pemalang tidak ada kasus frambusia (bebas frambusia). Untuk itu, dia berharap tim penilai frambusia bisa merekomendasikan Kabupaten Pemalang ke Kementerian Kesehatan.

Dalam penilaian bebas frambusia, lanjut Aris, ada 3 aspek yakni promosi kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan survey berkelanjutan kasus – kasus yang terduga frambusia.

Sementara itu, Eva salah satu dari Tim Penilai Eradikasi Frambusia Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengucapkan pentingnya sosialisasi kasus frambusia ini karena frambusia dapat menular dan bisa menimbulkan kecacatan.

Menurutnya, potensi kasus frambusia di Kabupaten Pemalang bisa terjadi karena di Indonesia belum bebas frambusia.

“Daerah timur kan masih ada kasus, sedangkan mobilisasi penduduk kan masih sering, kita bisa ke Papua atau Papua bisa kesini, jadi kita harus pastikan Pemalang maupun kabupaten lain tidak ada kasus, tetap waspada,” ujar Eva.

“Tetap waspada penyakit frambusia, kalau ada koreng segera periksa ke Puskesmas kemudian PHBS tetap ditingkatkan, cuci tangan dengan air sabun, mandi dengan sabun, kemudian jangan bertukar pakaian dengan teman lainnya,” pesan Eva.

IMG 20230920 150234