Example 728x250
Terkini

Fore Lakateu Hasil Pemikiran Bupati Malaka Simon Nahak Meninggalkan Rasa Kecewa Bagi Masyarakat

2513
×

Fore Lakateu Hasil Pemikiran Bupati Malaka Simon Nahak Meninggalkan Rasa Kecewa Bagi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Compress 20230922 040455 5352

ANALISNEWS.CO.ID_NTT|Malaka, Salah satu program Swasembada Pangan yang sering dikatakan dalam media bahwa hasil pemikiran Bupati Simon Nahak ini mengecewakan hati Masyarakat.

Kacang hijau yang dijadikan Bran Fore lakateu, baru di Lounching Bupati Simon Nahak pada Sabtu, 9/9/2023. Namun kegiatan itu tak disangka meninggalkan rasa kecewa berat bagi Sang pemilihan lahan di Desa Alas Selatan,  Kecamatan Kobalima Timur,  Kabupaten Malaka.

Seperti yang lansir dari Fokustimor.com, Yohanes Mauk mengaku kecewa. Pasalnya sebelum dipanen, Pemda Malaka dalam hal ini Dinas Pertanian berjanji akan membeli kembali kacang hijau tersebut dengan harga yang tinggi  (Rp.17.000). Atas kesepakatan harga itu, petani pemilik lahan kacang hijau itu langsung setuju agar dilangsungkan panen simbolis oleh Bupati Malaka.

Namun usai dipanen, kesepakatan jual beli tersebut tidak terlaksana sehingga dirinya terpaksa menjual ke Kabupaten Belu dengan harga Rp. 12.000 per Kg. “Panen simbolis di kebun saya.  Janji mau timbang tidak timbang. Kami bawa ke toko. Janji tinggal janji,” kata Yohanes Mauk.

Sementara Pemda Malaka dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Malaka membantah dan memberikan klarifikasi terkait apa yang disampaikan oleh pemilik kebun kacang hijau di Desa Alas Selatan tersebut.

Menurut Kadis Pertanian, drh.Yeni Seran, pihaknya tidak ada janji jual beli dengan para petani kacang hijau. Pihaknya hanya memfasilitasi pembeli agar bisa membeli hasil panen kacang hijau para petani tersebut.

“Pemda tidak janji untuk beli kacang mereka.Tapi kami berusaha untuk carikan offtaker untuk beli hasil mereka dengan harga yang layak. Tapi kesepakatan harga dengan offtaker belum tercapai, sehingga kami belum bisa eksekusi,” demikian kata Kadis Pertanian

seperti yang dikutip dari Fokustimor.com. “Karena kacang ini benih, sehingga sejogjanya harus dibeli oleh penangkar untuk mereka lanjutkan prosesnya sampai kacang ini ada label untuk dijadikan benih yang bisa dibeli oleh semua pihak yang membutuhkan benih,” ungkapnya.

Pengakuan Kadis Pertanian Malaka, harga yang ditawarkan pihaknya ke penangkar adalah Rp. 17.000,00 per kilogram.(*/yerem nahak)