Analisnews.co.id | Jakarta – Guyuran hujan yang membasahi kawasan Arkadia Green Park, Jakarta Selatan, pada Minggu (2/11/2025), tak mampu memadamkan semangat para penikmat musik jazz. Di bawah tenda besar Grand Pavilion yang dipenuhi cahaya hangat, gelaran OH MY JAZZ! (OMJ) berlangsung meriah sekaligus intim, menandai pertemuan istimewa antara legenda dan talenta muda jazz Indonesia.
Mengusung tema “Kolaborasi Lintas Generasi”, acara ini menghadirkan nama-nama besar seperti Margie Segers, Matthew Sayersz, dan Emile S Praja yang tampil penuh pesona. Sorak penonton semakin riuh ketika Sandro Tobing naik ke panggung, memberi sentuhan segar lewat gaya pop jazz sederhana yang memikat.
Dua bintang muda jebolan OH MY JAZZ! Jazz Singer Audition, Jessica Hieda dan Qonita Ayu, ikut menyemarakkan suasana dengan energi muda dan interpretasi vokal yang berani. Mereka menjadi simbol regenerasi jazz Tanah Air yang terus berdenyut.
Di balik suara vokal dan sorotan lampu, Four Notes dan The Combo Quartet tampil menawan dengan aransemen elegan yang menegaskan kualitas musikal acara ini.
Menurut Refida Herastuti, CEO OH MY JAZZ!, acara ini bukan sekadar konser, melainkan ruang perjumpaan dan pembelajaran antargenerasi.
“Kami ingin menghadirkan jazz yang bisa dinikmati semua kalangan — seperti piknik musik di tengah kota, santai tapi tetap berkualitas,” ujar Refida. “OMJ adalah tempat musisi senior dan muda saling memberi energi. Ketika Margie Segers berpadu dengan Jessica atau Qonita, yang lahir bukan hanya harmoni indah, tapi inspirasi.”
Refida menambahkan bahwa OMJ sengaja mengusung pendekatan baru agar jazz terasa lebih inklusif.
“Sekitar 70 persen kami sajikan jazz serius, dan 30 persen lainnya kami beri ruang nostalgia beraroma pop. Kami ingin penonton merasa dekat tanpa kehilangan ruh jazz itu sendiri,” jelasnya.
Ia bahkan membuka kemungkinan kolaborasi lintas genre di masa depan.
“Kenapa tidak dengan musisi dangdut atau pop? Musik itu cair. Yang penting jiwa jazz-nya tetap hidup,” tambahnya.
Sementara itu, Margie Segers yang tampil anggun malam itu menegaskan bahwa musik adalah bahasa universal.
“Tidak ada sekat antara jazz, pop, atau dangdut. Kalau disajikan dengan hati, semuanya bisa indah,” ujarnya sambil tersenyum ramah menyapa penggemar.
Dan benar saja — malam itu, di antara rintik hujan dan denting nada, jazz terasa begitu hidup: klasik namun segar, elegan namun hangat.
(Red/timdy)



Komentar