Home / TERKINI / Kota Semarang Sukses Tekan Inflasi Harga Beras, Dapat Pujian Gubernur Jateng

Kota Semarang Sukses Tekan Inflasi Harga Beras, Dapat Pujian Gubernur Jateng

Analisnewa.co.id
Semarang, 16 Juli 2025 — Pemerintah Kota Semarang kembali mencatatkan prestasi membanggakan di bidang pengendalian harga dan stabilitas pangan. Melalui kerja keras dan inovasi berkelanjutan, Kota Semarang berhasil menurunkan inflasi harga beras dan bahan makanan secara signifikan dalam satu tahun terakhir, dari 22 persen menjadi hanya 6,7 persen.

Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Gubernur Jawa Tengah, Achmad Luthfi, dalam forum strategis High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Hotel Gumaya, Rabu (16/7).

> “Kota Semarang mendapatkan pujian karena mampu melakukan intervensi untuk menurunkan inflasi, khususnya pada harga beras dan bahan pangan. Padahal Kota Semarang bukan lumbung pangan. Ini luar biasa,” ujar Gubernur melalui pernyataan yang disampaikan di Balaikota oleh Wakil Wali Kota Agustina.

Dari Kota Konsumen Menjadi Kota Tanggap Inflasi

Capaian Kota Semarang dianggap luar biasa karena secara geografis dan struktur ekonomi, Kota Semarang bukanlah daerah produksi pangan utama atau lumbung beras. Namun, justru dari keterbatasan itulah, lahir inovasi-inovasi konkret yang terbukti mampu menahan laju inflasi dan menjamin keterjangkauan harga bagi masyarakat.

Menurut Agustina, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sejumlah program strategis yang diinisiasi oleh Pemkot Semarang selama setahun terakhir.

Salah satu program unggulan adalah PAK RAHMAN (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman), sebuah skema operasi pasar rakyat berbasis komunitas. Melalui program ini, masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga bersahabat dan kualitas terjamin, terutama saat terjadi gejolak harga.

Menguatkan Petani, Memotong Mata Rantai Distribusi

Pemkot juga menghadirkan solusi jangka panjang dengan membentuk BUMP Lumpang Semar Sejahtera—Badan Usaha Milik Petani yang bertugas memperpendekp rantai distribusi pangan langsung dari petani ke pasar, tanpa tengkulak. Skema ini bukan hanya menstabilkan harga, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan.

> “Lumpang Semar adalah badan usaha milik kami. Kami berikan modal agar petani bisa tanam sendiri dan tidak bergantung pada tengkulak,” jelas Agustina.

Atas keberhasilannya, BUMP Lumpang Semar telah meraih penghargaan nasional sebagai BUMP Terbaik dalam ajang Bank Indonesia Award 2024, memperkuat posisi Semarang sebagai daerah yang berhasil membangun ekosistem pangan yang adil dan berdaya.

KEMPLING SEMAR: Inovasi Tangkas Menjaga Harga Pangan

Sebagai respons terhadap dinamika harga di lapangan, Pemkot Semarang meluncurkan program KEMPLING SEMAR (Ketahanan Pangan Keliling Semarang) yang mengoperasikan 8 unit mobil keliling untuk menyasar empat RW setiap hari. Tim ini bertugas mengintervensi harga secara cepat dan efisien, terutama di wilayah yang mengalami lonjakan harga mendadak.

Kehadiran mobil KEMPLING SEMAR bukan sekadar operasi pasar, tapi juga alat monitoring dan pengawasan real-time terhadap pasokan pangan masyarakat.

> “KEMPLING SEMAR dikerahkan setiap hari. Kalau ada RW yang harga berasnya melonjak, tim langsung kirim bahan pokok ke sana. Tujuannya untuk menyeimbangkan pasar dan mencegah spekulasi harga,” ujar Agustina.

Komitmen Pemkot: Inflasi Terkendali, Rakyat Sejahtera

Berbagai terobosan ini merupakan cerminan dari komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam membangun sistem pangan yang tangguh, adil, dan merata. Penurunan inflasi bukan hanya capaian angka, tetapi bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam memastikan kebutuhan pokok rakyat tersedia dengan harga yang wajar.

> “Komitmen ini harus terus diperkuat melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, petani, dan masyarakat. Tujuan akhirnya jelas: harga stabil, rakyat sejahtera,” tegas Agustina.

Keberhasilan Kota Semarang menunjukkan bahwa kebijakan yang dirancang dengan pendekatan inovatif, partisipatif, dan berbasis data mampu memberikan dampak riil, bahkan di luar ekspektasi geografis maupun sumber daya lokal. #PemkotSemarang. #Inflasi. #WalikotaSemarang. #KemplingSemar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *