JAKARTA MUSIK

Meha Kembali Bersuara Tentang Luka, Rindu, dan Ketabahan Lewat Lagu “Ada Rasa”

Analisnews.co.id | Dengan balutan nuansa retro yang hangat dan lirik penuh perasaan, penyanyi muda Meha kembali menyapa telinga pendengarnya lewat single terbarunya bertajuk “Ada Rasa”. Lagu ini bukan sekadar rilisan biasa; ia adalah bagian dari potongan kisah yang dalam, rapuh, namun tetap berdaya.

“Aku percaya, setiap orang pasti punya satu cerita yang nggak selesai. Entah itu cinta, pertemanan, atau bahkan janji yang tiba-tiba putus di tengah jalan. ‘Ada Rasa’ adalah tentang itu. Tentang rasa yang tertinggal, yang meski sudah coba dilupakan, tetap muncul di saat kita sudah mulai merasa baik-baik saja,” ujar Meha panjang lebar saat diwawancarai secara tertulis.

Single “Ada Rasa” merupakan lagu kedua dari EP debutnya yang bertajuk “Cinta Tak Pernah Salah”, yang telah lebih dahulu dikenalkan ke publik sejak Oktober 2024. Lagu ini sejatinya ditulis oleh Ninna Kusumadewi pada tahun 1999, namun baru menemukan suara dan bentuknya melalui interpretasi emosional Meha.

“Waktu pertama kali baca liriknya, aku langsung ngerasa ‘ini gue banget’. Bukan karena ceritanya pernah aku alami persis, tapi karena emosi yang dia bawa itu familiar: bingung, marah, tapi juga… masih ada rasa,” lanjut Meha dengan nada lirih.

Lagu ini menghadirkan produksi musik yang matang dengan aransemen yang menyatu lembut bersama karakter vokal Meha yang dikenal polos dan jujur. Nama-nama besar seperti Herry Alesis, Dimas Pradipta, hingga Chandra Rian turut berada di balik penggarapannya.

Namun yang membuat “Ada Rasa” istimewa bukan hanya pada kualitas produksi, melainkan pada keberaniannya menyuarakan tema ghosting sebuah fenomena sosial modern yang ironisnya sangat klasik: ditinggalkan tanpa alasan.

“Ghosting itu kayak berhenti di tengah kalimat, tanpa titik. Kita dibiarkan menebak-nebak. Tapi yang lebih menyakitkan adalah saat dia balik lagi seakan-akan nggak pernah pergi. Dan kita? Kita yang pernah patah, bingung harus buka pintu lagi atau jaga hati lebih erat,” tulis Meha, mengungkapkan proses kreatif yang juga menjadi proses penyembuhan baginya.

Video lirik untuk “Ada Rasa” kini sudah tayang di kanal YouTube resmi Meha (@mehaanr), menampilkan visual sederhana yang mendukung kesan nostalgia dan personal dari lagu ini.

Sebagai bagian dari EP “Cinta Tak Pernah Salah”, lagu ini berdiri berdampingan dengan enam karya lainnya dan satu bonus track duet. Proyek ini digawangi oleh produser senior Harry Goro dari Geronimo Records yang juga merupakan ayah dari Meha dan drummer dari band legendaris Kla Project.

Meha, atau Mehalepi NR, bukan wajah baru di dunia musik. Sejak usia 11 tahun, ia telah merilis single “Biarin”, menandai langkah pertamanya di industri hiburan. Kini, di usianya yang masih muda, ia tengah membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar anak musisi ternama, tetapi seorang penyanyi dan penulis lagu dengan suara dan kisah yang layak didengar.

Masih menjalani studi di STARKI (Tarakanita), Meha mengaku musik adalah ruang aman yang terus ia bangun.

“Aku ingin orang-orang yang dengar lagu-laguku merasa ditemani. Kalau mereka pernah disakiti, lagu ini bilang, ‘kamu nggak sendiri’. Kalau mereka sedang mencoba move on, lagu ini bilang, ‘nggak apa-apa, pelan-pelan’,” tuturnya.

Dengan “Ada Rasa”, Meha tidak hanya menyanyikan cinta, tapi juga luka dan harapan. Lagu ini adalah peluk hangat untuk mereka yang pernah ditinggal, pernah rapuh, tapi memilih untuk bangkit dan tetap percaya pada rasa.

(DD/YD)

Artikel Terkait