AnalisNews, Bekasi Jawa Barat. Pada tanggal 9 Desember 2025 Baznas mengadakan kegiatan Training of Trainer ( ToT ) yang bekerjasama dengan IRCOS ( Institute for Research and Community Development Studies ), sebuah lembaga yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan masyarakat. 
Kegiatan Pengimbasan Al-Qur’an Isyarat untuk Guru Pengajar Al-Qur’an untuk Tunarungu Wicara resmi dilaksanakan sebagai upaya memperluas akses pembelajaran keagamaan yang inklusif bagi peserta didik dengan hambatan pendengaran dan wicara. Program ini menjadi langkah strategis dalam menghadirkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih adaptif, komunikatif, dan selaras dengan kebutuhan siswa – siswa berkebutuhan khusus.

Kegiatan pengimbasan yang diadakan oleh BAZNAS Republik Indonesia bekerjasama dengan Yayasan IRCOS Indonesia ini dilakukan selama dua hari Selasa-Rabu 9-10 Desember 2025. Kegiatan ini menghadirkan para pendidik, instruktur bahasa isyarat, praktisi pendidikan serta Ketua Tim Penyusun Mushaf Al Qur’an Isyarat dari Lajnah Pentashih Al-Quran (LPMQ). Para peserta mendapatkan pendalaman mengenai sistem Al-Qur’an Isyarat, mulai dari tata cara penyajian huruf hijaiyah melalui gerakan, baik Metode Kitabah maupun Metode Tilawah dengan bentuk isyarat, hingga strategi mengintegrasikannya dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Pada Pembukaan Kegiatan, Ketua TIM Penyusun Mushaf Al-Qur’an Isyarat Bapak Dr. H. Deni Hudaeny A.Arifin, Lc., M.A., menyampaikan, bahwa saat ini baru Negara Indonesia yang memiliki mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 Juz, sehingga harapan dari kegiatan pengimbasan ToT Pengajar Al-Qur’an Isyarat ini juga akan lahir para instruktur berpengalaman yang siap menjadi pengajar Al-Qur’an Isyarat untuk kalangan Tuli tidak hanya di Indonesia tapi ke Seluruh dunia.
Dilokasi berbeda Pimpinan BAZNAS Republik Indonesia bidang Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., juga menyampaikan bahwa TOT Pengajar Alqur’an Isyarat merupakan bentuk keberpihakan Baznas membuka akses teman – teman tuli tunarungu utk bisa membaca dan memahami Al Qur’an secara benar sebagai pemenuhan hak2 keagamaan dalam maqashid al syariah salah satunya adalah hifdzu din (menjaga agama), Program pengimbasan ini urgent dilakukan utk menjangkau semakin banyak segmen dan stakeholder ikut terlibat secara massive sehingga kebermanfaatannya semakin luas. Program ini menjadi bagian dari Zakat Inklusif dimana dana zakat berdampak nyata utk disabilitas, Perempuan dan anak.
Ketua yayasan IRCOS Indonesia yang diwakili oleh Baharudin Noveriyanto, S.Kom. M.Ikom. menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk memberikan keadilan spiritual kepada para penyandang disabilitas Rungu wicara, dengan harapan akan memperkuat fondasi karakter bangsa melalui internalisasi nilai-nilai Al-Qur’an Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat Tanpa Terkecuali.
Diakhir sambutannya Baharudin juga menyampaikan terimakasih kepada BAZNAS RI atas kepercayaannya atas penunjukan Yayasan IRCOS Indonesia sebagai mitra strategis BASNAS untuk melaksanakan kegiatan ToT Pengajar Al-Qur’an Bahasa Isyarat. Program ini juga diharapkan menjadi pemicu lahirnya kolaborasi antar lembaga pendidikan, komunitas bahasa isyarat, dan instansi keagamaan untuk terus mengembangkan kurikulum inklusif yang relevan. Dengan adanya pengimbasan skala lebih luas, metode Al-Qur’an Isyarat berpotensi diterapkan di berbagai sekolah luar biasa maupun lembaga pendidikan umum yang melayani siswa berkebutuhan khusus. Kegiatan ini merupakan komitmen nyata untuk memastikan bahwa hak setiap anak dalam memperoleh pendidikan agama terpenuhi tanpa hambatan. Melalui penguatan kapasitas guru, penyediaan sumber belajar aksesibel, serta inovasi metode pembelajaran, diharapkan tercipta ekosistem pendidikan keagamaan yang benar-benar merangkul semua peserta didik. ( Indria A S )



Komentar