Biro Sumber Daya Manusia Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS) mengadakan program pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk para tenaga kependidikan dengan sasaran meningkatkan kemampuan dan kinerja dalam mendukung pelayanan yang maksimal dan berkualitas. Kegiatan ini mencakup berbagai materi pelatihan, seperti penguatan manajemen administrasi, penguasaan informasi dan teknologi, serta pengembangan keterampilan interpersonal seperti komunikasi dan bahasa juga kerjasama tim. Melalui kegiatan ini, diharapkan para tenaga kependidikan dapat memaksimalkan peranan mereka dalam menciptakan atmosfer administrasi yang efisien, inovatif, dan berintegritas, harapannya dapat berkontribusi pada pencapaian visi, misi dan tujuan institusi dalam memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas menuju institusi yang unggul.
Program pelatihan dan pengembangan SDM bagi tenaga kependidikan dilaksanakan pada Jumat, 20 Juni 2025 pukul 09.00-11.00 WIB di Mini Auditorium II Gedung Jenderal Besar H.M. Soeharto IAI AL-AZIS. Kegiatan yang dihadiri oleh 32 orang tenaga kependidikan ini dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Rektor IAI AL-AZIS, Datuk Sir Imam Prawoto, KRSS., M.B.A., C.R.B.C., sebagai bentuk komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia IAI AL-AZIS.
Dr. Ir. Gatot Boedi Hardjanto, M.T. selaku ketua panitia menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan wujud nyata dari visi institusi untuk membangun tenaga kependidikan yang profesional dan berkompetensi tinggi. “Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kinerja seluruh staf tenaga kependidikan dalam mendukung proses pendidikan di IAI AL-AZIS,” ujarnya. Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut berjalan dengan lancar dan diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta.
Acara pelatihan kali ini menghadirkan narasumber Dewi Utami, S.Pd., M.Pd. dengan tema “Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,” yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang dilakukan secara berkelanjutan, sistematis, terencana, meningkatkan kinerja, kualitas layanan, dan relevansi kompetensinya sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam presentasinya, beliau menekankan pentingnya terus belajar mengembangkan potensi diri untuk menjadi seorang profesional karena sejatinya menjadi seorang tenaga kependidikan profesional adalah perjalanan yang tidak pernah berakhir “To be professional is a never-ending journey”.
Adapun materi yang dibahas meliputi berbagai bentuk kegiatan pengembangan keprofesian bagi tenaga kependidikan, antara lain pelatihan keterampilan, studi lanjut untuk peningkatan kualifikasi, partisipasi dalam komunitas belajar, serta praktik refleksi diri untuk evaluasi berkelanjutan. Narasumber juga menguraikan prinsip-prinsip dasar pengembangan keprofesian yang efektif meliputi bersifat berkelanjutan (sustainable), relevan dengan kebutuhan dan tantangan terkini, berbasis refleksi diri, mendorong kolaborasi dengan jejaring profesional, serta selaras dengan visi, misi dan tujuan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS).
Terkait tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan waktu, akses pelatihan yang terbatas, dan minimnya motivasi, materi ini memberikan solusi praktis berupa penjadwalan kegiatan yang terstruktur, pemanfaatan platform pembelajaran digital, serta penguatan budaya apresiasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Solusi kolaboratif juga ditawarkan melalui pembentukan komunitas pembelajaran profesional (professional learning community) yang memungkinkan tenaga kependidikan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, sehingga pengembangan keprofesian dapat berjalan lebih efektif dan berdampak positif bagi peningkatan mutu layanan pendidikan di Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS).
Selanjutnya, sesi ini mengajak audiens dengan praktik nyata pembelajaran Bahasa Inggris Short English Class dengan topik Self Introduction sebagai satu cara meningkatkan kompetensi berbahasa asing sebagai wujud dari Continuous Profesionalism Development yang dapat diupayakan. Harapannya, penggunaan bahasa asing dapat diterapkan di dalam kampus di mana staf dapat terus mempraktikkan Bahasa Inggris dalam aktivitas sehari-hari dalam pelayanan dan komunikasi guna terciptanya lingkungan kerja yang siap bersaing dan berkolaborasi secara global.
Selanjutnya sesi akhir refleksi dari peserta yaitu, Aqlia Ismi Asqiah S.Sos, sebagai staf program studi Manajemen Dakwah. dan Moh. Raafi Fatahilah, sebagai staf program studi Pendidikan Bahasa Arab menyampaikan refleksinya dengan pernyataan senada dan penuh semangat: “Kami tercerahkan, termotivasi, dan bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Siap belajar, tingkatkan kinerja dan kemampuan Bahasa Inggris untuk kontribusi yang lebih baik! Alhamdulillah”. (Iis Humaeroh)