Indramayu – Suasana cerah menyelimuti Gedung Bazar Al-Zaytun pada Sabtu, 5 Juli 2025. Hiruk pikuk orang tua dan pemuda berbalut seragam aneka warna—kerudung merah, biru, dan oranye—memberi nuansa berbeda. Hari itu, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Zaytun secara resmi membuka rangkaian perlombaan bagi Warga Belajar sekaligus mengawali pembelajaran semester ganjil tahun ajaran 2025/2026. Momen ini menandai dimulainya babak baru dalam upaya PKBM Al-Zaytun mengukuhkan komitmennya terhadap pendidikan inklusif dan berkualitas.
Pembukaan Penuh Khidmat dan Visi Kebersamaan
Acara pembukaan diawali dengan khidmat di bawah panduan salah satu tutor, Nurrochmah. Setelah dibuka dengan basmalah, suasana khidmat semakin terasa saat seluruh hadirin menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” tiga stanza, dilanjutkan dengan lantunan Mars dan Hymne PKBM. Sajian lagu-lagu ini bukan sekadar formalitas, melainkan simbol persatuan dan kekhusyukan dalam menapaki jalan pendidikan.
Supriadi, S.Sos., seorang tutor yang juga alumni PKBM Al-Zaytun, menyampaikan sambutan dari pihak panitia. Ia menjelaskan tujuan utama dari kegiatan ini. “Perlombaan ini kami selenggarakan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, sekaligus sebagai penanda dimulainya semester pembelajaran baru,” ujarnya. Kegiatan yang akan berlangsung selama sebulan penuh ini akan mencapai puncaknya pada peringatan 17 Agustus 2025, dengan agenda lomba yang dilaksanakan setiap akhir pekan.
Berbagai jenis lomba telah disiapkan untuk menguji dan mengembangkan beragam potensi Warga Belajar, meliputi:
* Cerdas Cermat, untuk menguji pengetahuan dan wawasan.
* Paduan Suara, guna membangun harmoni dan kekompakan tim.
* Lomba Cipta Lagu tentang PKBM, mendorong kreativitas bermusik.
* Lomba Cipta Puisi seputar PKBM, mengasah kemampuan literasi dan ekspresi.
* Festival Kreativitas Warga Belajar, menampilkan hasil prakarya dan inovasi.
* Lomba Senam, untuk membangun budaya sehat dan ceria.
Seluruh kegiatan ini dipusatkan di Gedung Bazar Al-Zaytun, melibatkan 250 Warga Belajar dari Paket A, B, dan C, serta Warga Belajar dari kelompok daring (online). Tim juri terdiri dari para tutor PKBM Al-Zaytun sendiri, memastikan objektivitas dan relevansi penilaian. Para pemenang akan mendapatkan piagam penghargaan, dan Juara Umum akan dianugerahi trofi.
Makna Lebih dari Sekadar Kompetisi
Dr. Ali Aminulloh, M.Pd.I., M.E., dalam sambutannya, memberikan penekanan pada nilai-nilai filosofis di balik rangkaian perlombaan ini. “Lomba bagi warga belajar PKBM bukan sekadar mengejar hadiah,” tegasnya, “tetapi ada nilai yang lebih besar yang ingin kami tumbuh kembangkan di lingkungan PKBM Al-Zaytun.” Ia menjelaskan bahwa esensi dari kegiatan ini adalah menumbuhkan nilai kolaborasi, kerja sama tim, daya kompetisi yang sehat, keceriaan, persatuan, dan kebersamaan. Penekanan pada aspek non-akademis ini menunjukkan visi pendidikan PKBM Al-Zaytun yang holistik, tidak hanya berfokus pada kecerdasan kognitif tetapi juga pengembangan karakter dan soft skills.
Dalam konteks pendidikan, perlombaan memiliki peran signifikan yang didukung oleh berbagai teori psikologi dan pedagogi:
* Meningkatkan Motivasi Belajar: Menurut Lev Vygotsky, perlombaan dapat secara efektif meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberikan kesempatan untuk bersaing dan mencapai tujuan yang terukur. Adrenalin kompetisi mendorong mereka untuk belajar lebih giat.
* Mengembangkan Keterampilan Holistik: Howard Gardner, dengan teori kecerdasan majemuknya, menunjukkan bahwa lomba dapat membantu mengembangkan berbagai keterampilan siswa, mencakup ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap dan emosi), dan psikomotorik (keterampilan fisik).
* Meningkatkan Kepercayaan Diri: Albert Bandura menekankan bahwa lomba dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Dengan memberikan kesempatan untuk berhasil dan menerima pengakuan, siswa merasa lebih mampu dan berani mencoba hal baru.
* Mengembangkan Keterampilan Sosial: Dari perspektif Jean Piaget, lomba dapat menjadi medium yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama dalam tim, kemampuan komunikasi yang efektif, serta pemahaman tentang persaingan yang sehat dan sportivitas.
Jelaslah bahwa perlombaan yang diselenggarakan PKBM Al-Zaytun ini tidak lepas dari akarnya yang kuat dalam prinsip-prinsip pendidikan. Ini adalah manifestasi nyata dari komitmen Al-Zaytun untuk tidak hanya menyediakan akses pendidikan, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inspiratif.
Merajut Asa, Mengukir Prestasi: Komitmen PKBM Al-Zaytun
Inisiatif PKBM Al-Zaytun dalam menyelenggarakan perlombaan ini, bertepatan dengan pembukaan semester baru dan menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80, menegaskan komitmen mereka terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dengan melibatkan Warga Belajar dari berbagai jenjang dan latar belakang, PKBM Al-Zaytun membuka peluang luas bagi setiap individu untuk berkembang, tidak hanya dalam aspek akademis, tetapi juga sosial, emosional, dan kreatif.
Melalui ajang kompetisi yang penuh kegembiraan dan kebersamaan ini, PKBM Al-Zaytun berharap dapat menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh, kolaboratif, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa, di mana setiap Warga Belajar adalah aset berharga yang akan turut berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.
Semoga semangat kompetisi yang positif dan kebersamaan yang terjalin di PKBM Al-Zaytun terus membara, menjadi lentera pendidikan yang tak pernah padam, menerangi jalan bagi setiap individu untuk meraih potensi terbaik mereka. Ini adalah bukti bahwa pendidikan, dalam setiap bentuknya, adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih berdaya dan berkeadaban. (Ali Aminullah)



Komentar