TERKINI

Sumenep Menjaga Warisan Alamnya: Cabe Jamu dan Komak Menuju Pengakuan Nasional

SUMENEP, AnalisNews.co.id – Di balik hamparan ladang hijau yang menghampar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tersimpan kekayaan alam yang bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan identitas lokal. Dikenal luas sebagai salah satu sentra herbal Nusantara, cabe jamu Sumenep telah diakui sebagai komoditas khas yang memancarkan aroma warisan dan potensi besar dari tanah Madura.

Cabe jamu, atau yang akrab disebut cabe jawa, bukan sekadar tanaman biasa. Ia adalah pusaka hayati yang kaya akan piperin, minyak atsiri, dan oleoresin senyawa berharga yang menjadikannya sangat dicari dalam industri jamu tradisional, kosmetik herbal, hingga kreasi kuliner eksotis. “Kualitas cabe jamu dari Sumenep terbukti lebih unggul dibandingkan daerah lain,” ujar Chainur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, penuh kebanggaan.

Tak tanggung-tanggung, Sumenep kini dinobatkan sebagai pusat budidaya cabe jamu terbesar di Madura, menyumbangkan lebih dari separuh lahan tanaman ini di seluruh pulau. Kecamatan-kecamatan seperti Pakandangan, Bluto, Saronggi, Guluk-Guluk, Ganding, dan Lenteng tampil sebagai garda depan penggiat budidaya yang menghidupi tradisi agraris daerah.

Chainur menekankan, langkah strategis mendaftarkan cabe jamu sebagai kekayaan intelektual komunal merupakan bentuk perlindungan hukum atas warisan lokal yang tak ternilai. Namun perjuangan tak berhenti di situ.

Tanaman komak, varietas kacang yang dulunya tumbuh liar di tanah Sumenep, kini mulai bersolek dalam tiga wujud baru: Komak Rato, Komak Raddhin, dan satu varietas unik yang tengah menanti restu hukum. “Jenis komak yang telah kami tetapkan meliputi komak putih, cokelat, dan hitam. Semuanya akan kami ajukan ke Kementerian Pertanian untuk mendapat pengakuan resmi,” sambungnya.

Langkah ini adalah bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2022 tentang Kekayaan Intelektual Komunal, yang membuka jalan bagi petani lokal dan UMKM Sumenep menembus pasar nasional bahkan ekspor.

Di tengah riuhnya dunia modern, langkah Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui DKPP adalah seruan yang lantang bahwa kita tidak boleh melupakan akar, bahwa warisan lokal adalah masa depan yang layak diperjuangkan.

“Penguatan branding daerah bukan sekadar soal ekonomi, tapi soal menjaga jati diri bangsa,” pungkasnya (red/RB)

Artikel Terkait