SUMENEP, AnalisNews.co.id -Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep kembali melanjutkan kegiatan strategisnya di hari kedua dengan menggelar agenda penting bertajuk Validasi Data Program Gizi, KIA, KB Kespro serta Evaluasi SIAP LAHIR. Kegiatan ini berlangsung di ruang pertemuan Dinkes P2KB dan diikuti oleh 45 peserta dari 15 Puskesmas se-Kabupaten Sumenep.
Diprakarsai oleh Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (KGM), agenda ini menjadi bagian penting dari upaya Dinkes dalam memastikan validitas dan keakuratan data layanan kesehatan ibu dan anak (KIA), program gizi, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KB Kespro), serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) untuk Triwulan II Tahun 2025.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan P2KB drg Ellya Fardasah menekankan pentingnya ketepatan data dalam menentukan arah kebijakan serta perencanaan program ke depan.
“Data bukan sekadar angka, tapi dasar pijakan untuk melihat sejauh mana upaya kita berdampak bagi masyarakat. Maka dari itu, validasi seperti ini adalah fondasi penting dalam membangun sistem pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien,” ujarnya 11/07.
Kegiatan ini melibatkan Tim Validator dari Seksi KGM Bidang Kesmas, yang bertugas melakukan verifikasi terhadap laporan-laporan program dari setiap Puskesmas. Para penanggung jawab (PJ) KIA, Gizi, serta KB Kespro dari 15 Puskesmas diberikan kesempatan untuk memaparkan data capaian masing-masing sekaligus mendapatkan umpan balik langsung dari tim evaluator.
Salah satu fokus penting dari pertemuan ini adalah evaluasi implementasi aplikasi SIAP LAHIR, sebuah sistem digital yang dikembangkan untuk memantau kondisi ibu hamil dan kesiapan fasilitas kesehatan dalam mendukung proses persalinan yang aman dan berkualitas. Evaluasi SIAP LAHIR menjadi penting untuk melihat sejauh mana aplikasi ini mampu mendukung koordinasi antar layanan serta memudahkan proses pencatatan dan pelaporan.
“SIAP LAHIR kami dorong agar benar-benar dimanfaatkan maksimal. Aplikasi ini bukan sekadar alat pelaporan, tapi harus menjadi sarana monitoring kondisi lapangan secara real time,” tegasnya.
Selain evaluasi data, forum ini juga menjadi momentum untuk mengidentifikasi strategi percepatan capaian program, khususnya dalam mengejar target SPM dan PKP yang telah ditetapkan.
Tim validator memberi sejumlah rekomendasi teknis, termasuk perlunya penguatan koordinasi lintas program di tingkat Puskesmas dan optimalisasi peran tenaga gizi serta bidan dalam mendampingi kelompok sasaran prioritas seperti ibu hamil, bayi, dan pasangan usia subur. (Red/RB)