BUTON UTARA, AnalaisNews.co.id-Direktur RSUD, dr. Wa Ode Forta Nita, membenarkan telah menginstruksikan larangan peliputan media saat tes kejiwaan para peserta PPPK.
“Memang saya larang jangan dulu ada yang masuk untuk wawancara. Sebelumnya ada yang minta izin untuk wawancara,” ujarnya melalui WhatsApp, Rabu (15/1/2025).
Forta menjelaskan larangan tersebut bertujuan agar peserta tes tidak terganggu. “Mereka sedang dalam proses tes, jangan sampai terganggu,” jelasnya.
Terkait insiden penarikan paksa daftar hadir peserta PPPK oleh oknum panitia bernama Aria dari wartawan yang hendak mendokumentasikan atas permintaan panitia pelaksana, Forta berjanji akan memberikan teguran.
“Nanti saya akan tegur. Namanya juga orang karakternya berbeda-beda,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi mengenai transparansi penggunaan anggaran yang dipungut dari peserta PPPK untuk tes kejiwaan, Forta tidak memberikan jawaban dan beralasan sedang akan mengikuti rapat.
“Nanti dulu ya, saya sedang akan rapat. Sebenarnya saya menelepon ini juga terburu-buru,” pungkasnya. (Adm)