Example 728x250
Jakarta

Pembentukan Taman Baca Eksploratif Berbasis Kearifan Lokal oleh Universitas Indonesia sebagai Upaya Peningkatan Literasi Sains, Budaya, dan Teknologi pada Masyarakat Sembalun Lombok Timur

368
×

Pembentukan Taman Baca Eksploratif Berbasis Kearifan Lokal oleh Universitas Indonesia sebagai Upaya Peningkatan Literasi Sains, Budaya, dan Teknologi pada Masyarakat Sembalun Lombok Timur

Sebarkan artikel ini
IMG 2601 scaled

Analusnews.co.id
Jakarta
Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pelaksanaannya meliputi tiga aspek kegiatan, yaitu bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan transmisi budaya, penelitian bertujuan untuk melakukan pengembangan dan penemuan￾penemuan baru dalam ilmu pengetahuan, sedangkan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk
melaksanakan pengabdian dalam upaya mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan kemajuan
masyarakat.

IMG 20221206 WA0083

Setiap perguruan tinggi memiliki tuntutan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk
Universitas Indonesia. Setiap tahun Universitas Indonesia aktif dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruuan
Tinggi, termasuk pengabdian masyarakat. Kali ini, salah satu tim pengabdian masyarakat Universitas
Indonesia yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya melaksanakan program pembentukan taman baca
eksploratif berbasis kearifan lokal sebagai upaya peningkatan literasi sains, budaya, dan teknologi bagi
masyarakat Desa Sembalun Lombok Timur, khususnya anak-anak usia 5-18 tahun. Adapun tujuan
pelaksanaan program ini adalah untuk mendukung semangat belajar serta meningkatan literasi anak-anak
melalui taman baca eksploratif yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan budaya berbasis kearifan
lokal.
Program pengabdian masyarakat ini sebagai wujud kepedulian nyata terhadap peran penting dalam upaya
perkembangan suatu masyarakat, khususnya bagi anak-anak dalam multibidang, terutama bidang literasi.

Dalam kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Budaya melaksanakan pembentukan taman
baca eksploratif dengan mengaktivasi kembali taman baca yang pernah berdiri, menyusun dan
memberikan kurikulum kegiatan eksploratif yang memuat pembelajaran kreatif untuk memahami sains,
teknologi, dan budaya dengan cara yang menyenangkan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di taman
baca eksploratif kedepannya. Selain itu, tim pengabdian masyarakat melaksanakan praktik belajar sains
dan belajar budaya dengan cara menyenangkan. Modul pembelajaran yang telah disusun diserahkan
langsung kepada pembina taman baca, yaitu Triyatmi Budiarsih dan Ruslan beserta dukungan beberapa
bahan buku bacaan lainnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat didampingi langsung oleh Dr. Abdurakhman, M.Hum selaku Dosen Ilmu
Sejarah Universitas Indonesia yang melibatkan 30 peserta.

Kegiatan pembentukan taman baca eksploratif
berbasis kearifan lokal berjalan dengan lancar serta penuh antusias dari anak-anak Desa Sembalun
Lombok Timur. Para orang tua dari anak-anak tersebut turut serta menikmati dan berantusias terhadap
kegiatan yang dilaksanakan.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari perwakilan tim Taman Baca Masyarat Rumah Bambu, yaitu
saudara Ruslan. Beliau menyampaikan bahwa masyarakat Desa Sembalun sangat menyambut hangat
kegiatan pengabdian masyarakat tersebut, bahkan besar harapannya agar kegiatan ini dapat
berlangsuung secara kontinyu, tidak hanya sekali. Kegiatan yang diberikan sangat positif bagi anak-anak
serta menjadi inspirasi agar taman baca yang saat ini ada mampu menjadi taman baca eksploratif dan
semakin bermanfaat bagi anak-anak setempat.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Abdurakhman, M.Hum selaku ketua tim
program pengabdian masyarakat. Dr. Abdurakhman, M.Hum menyampaikan tujuan kedatangan tim ke
Desa Sembalun khususnya Dusun Sajang serta menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang
begitu hangat.

Melihat sambutan semangat anak-anak sebagai peserta kegiatan, Dr. Abdurakhman,
M.Hum menyampaikan bahwa jika generasi muda memiliki semangat yang luar biasa, maka Indonnesia
akan menjadi negara maju.
Adapun kegiatan inti pelaksanaan program ini adalah cerita tokoh pahlawan nasional dan praktik materi
kurikulum pembelajaran sains. Cerita tokoh pahlawan dibawakan langsung oleh Dr. Abdurakhman,
M.Hum, Ratna Azzakia, S.Si dan Syahidah Sumayyah Rahman, S.Hum, mengangkat cerita pahlawan dari
Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang berperan besar dalam dunia
pendidikan di NTB.

Selain itu, disampaikan pula cerita pahlawan Siti Walidah dan Haji Agus Salim yang
berjuang untuk memajukan dunia pendidikan pada masanya untuk memberikan semangat belajar kepada
anak-anak, serta pemahaman pentingnya menempuh dunia pendidikan.

Sedangkan, praktik
pembelajaran sains dipandu langsung oleh Zahra Shabira Zakiya Hidayat, S.Si dan Khadijah Adilah, S.Si
dengan melakukan tiga percobaan, yaitu balon ajaib, lampu lava, dan pasta gigi gajah, menggunakan
prinsip dasar yang sama: reaksi antara asam sitrat dan natrium bikarbonat menghasilkan gas karbon
dioksida.
Anak-anak sangat antusias mendengarkan cerita tokoh pahlawan yang dibawakan serta praktik materi
pembelajaran sains. Terlihat dari raut wajah bahagia anak-anak dan sangat menikmati setiap jalannya
kegiatan, terutama ketika praktik materi pembelajaran sains yang sangat menyenangkan. Terlihat rasa
bangga dari raut wajah anak-anak dapat melakukan eksperimen sains yang sebelumnya tidak pernah
dilakukan.

Kegiatan ditutup dengan pembagian paket sekolah berupa tas sekolah serta perlengkapan alat tulis yang
didukung oleh Bina Pemuda Nusantara Foundation. Keceriaan dan kebahagiaan anak-anak semakin
bertambah dengan dibagikannya paket sekolah tersebut.
“Kurikulum pembelajaran yang diberikan kepada kami sangat bagus isi materinya, baik tentang tokoh
pahlawan dan materi belajar sains”, ungkap saudara Ruslan dan istri di suatu percakapan ketika kegiatan
sudah selesai dilaksanakan.(har)